Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saat MU Dipaksa Membumi

5 November 2020   12:41 Diperbarui: 5 November 2020   12:48 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi gol Demba Ba ke gawang Manchester United (Tribunnews.com)

Pada awal musim ini, Manchester United menjadi tim yang lumayan disorot. Maklum, setelah musim lalu finis di posisi empat besar klasemen Liga Inggris, mereka menyajikan satu kontradiksi.

Disebut demikian, karena MU mencatat start jelek di liga domestik, tapi mencatat start bagus di fase grup Liga Champions. Tanpa diduga sebelumnya, Paul Pogba dkk berhasil mengalahkan RB Leipzig 5-0 dan membungkam PSG 2-1.

Padahal, wakil Jerman dan Perancis ini bukan tim sembarangan. RB Leipzig adalah tim semifinalis Liga Champions musim lalu, sementara PSG adalah finalis Liga Champions musim lalu.

Alhasil, optimisme pun naik seketika. Apalagi, lawan yang dihadapi adalah Istanbul Basaksehir, juara baru Liga Turki, yang di dua laga sebelumnya selalu kalah. Kontras kan?

Jangankan levelnya, jumlah nama pemain yang cukup dikenal di klub ini saja hanya sedikit, dan sudah melewati masa puncak, meski berstatus pemain kunci. Mereka adalah Martin Skrtel (Slovakia, eks pemain Liverpool), Rafael Da Silva (Brasil, eks pemain MU), dan Demba Ba (Senegal, eks pemain Chelsea).

Jadi, tak sulit memprediksi Marcus Rashford dkk menang, dan akan menikmati pertandingan layaknya sedang makan kebab Turki.

Tapi, apa yang ditampilkan Si Setan Merah di Istanbul, Kamis (5/11, dinihari WIB) justru sukses membantah semua prediksi. Mereka memang mendominasi jalannya pertandingan dan membuat sejumlah peluang gol.

Sayangnya, Istanbul Basaksehir mampu bermain cerdas dan efektif. Terbukti mereka sudah unggul 2-0 di menit ke 40, berkat gol-gol Edin Visca dan Demba Ba.

Tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer memang langsung bereaksi, lewat gol balasan Anthony Martial, tapi mereka harus takluk 2-1, meski bermain agresif di babak kedua. Apa boleh buat, MU harus kembali membumi, setelah sebelumnya kebanjiran puja-puji.

Di sini, penampilan disiplin tim asuhan Okan Buruk (eks pemain Inter Milan dan Timnas Turki) sukses menjadi tembok besar yang membuat MU mati kutu. Hal ini sekaligus menegaskan, Ole masih belum menemukan resep jitu untuk mengatasi tim yang bermain rapat atau seimbang.

Jika lawannya adalah tim bergaya main agresif seperti PSG atau Leipzig, racikan taktik Ole memang sudah terbukti manjur, seperti yang sudah mereka tampilkan sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun