Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Di Balik Kedatangan Lima Brasileiro ke Indonesia

23 Agustus 2020   03:42 Diperbarui: 23 Agustus 2020   18:03 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dilihat dari target prestasi tinggi yang (seperti biasa) dipatok PSSI, cara ini mungkin terlihat ekstrem. Dari kuota 23 pemain untuk satu turnamen, ada lima pemain naturalisasi asal Brasil yang bisa masuk. Tidak menutup kemungkinan, jumlah ini masih akan bertambah.

Belum lagi jika pemain blasteran macam Jack Brown atau Elkan Baggott (Indonesia-Inggris) masuk hitungan. Hanya saja, keduanya memang sama-sama sudah punya paspor Indonesia, dan punya garis keturunan Indonesia

Untuk kasus Jack Brown atau Elkan Baggott, sebenarnya tak ada masalah apapun, karena mereka memang sudah menjadi WNI. Andai belum pun, proses naturalisasi mereka takkan rumit, karena memang punya garis keturunan Indonesia, dan tidak pernah membela Timnas junior Inggris.

Sementara itu, jika PSSI benar sedang melakukan proyek naturalisasi terbaru, dengan membidik prestasi bagus di Piala Dunia U-20 tahun depan, masalah sudah menanti di depan mata. Penyebabnya, ada pada dua poin ketentuan FIFA soal naturalisasi pemain.

Pertama, si pemain naturalisasi bisa segera didaftarkan, jika punya garis keturunan dari keluarga dekat, dan tidak pernah membela Timnas junior negara kelahirannya. Di sini, PSSI kebetulan pernah mengalami hambatan pada kasus naturalisasi Ezra Walian.

Benar, secara garis keturunan, pemain blasteran Indonesia-Belanda ini tak ada masalah. Tapi, ia baru bisa membela Timnas Indonesia senior di tahun 2021. Penyebabnya, Ezra diketahui pernah membela Timnas Belanda U-17.

Jadi, akan sulit untuk para Brasileiro ini segera berganti paspor. Oke, PSSI bisa saja merekomendasikan "alasan luar biasa" kepada negara. Tapi, berdasarkan aturan FIFA, mereka hanya akan membuat Ezra Walian lainnya, karena mereka harus menunggu sampai lima tahun mendatang (jika sang pemain tetap bermain di Indonesia selama minimal lima tahun beruntun).

Kebetulan, kasus "menunggu lama" ini juga sempat terjadi pada Christian Gonzales (Uruguay) dan Ilija Spasojevic (Montenegro), dua penyerang naturalisasi Tim Garuda. Dua pemain senior ini memang tidak punya garis keturunan Indonesia.

Bedanya, jika Gonzales sempat menghadapi proses naturalisasi yang cukup panjang, meski awet bermain di liga Indonesia, Spasojevic sempat bermain sebentar di liga Malaysia. Tak heran, mereka baru bisa mencatat debut di Timnas Indonesia saat sudah berusia kepala tiga.

Jika melihat frasa "investasi jangka panjang", ini akan menarik, karena bongkar pasang pemain asing bisa dikurangi. Klub juga sudah mulai berpikir jangka panjang.

Di sini, klub akhirnya mulai meniru tren strategi rekrutmen pemain asing di Asia: merekrut pemain naturalisasi, atau pemain non-Asia/Australia berpaspor negara Asia-Australia. Tujuannya, agar tim lebih kompetitif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun