Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Di Balik Rencana Rotasi Jurgen Klopp

28 Januari 2020   21:00 Diperbarui: 29 Januari 2020   14:01 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Goal.com/Getty Images

Ini merupakan kebiasaan Klopp sejak masih membesut Borussia Dortmund. Tujuannya, agar tim semakin kompak menghadapi sisa musim kompetisi, dengan fokus tetap terjaga, dan memperbaiki performa tim secara umum, khususnya pada aspek yang dinilai sebagai "kelemahan utama" tim.

Pada musim ini, rencana "mengistirahatkan sejenak tim utama" menjadi sebuah urgensi, karena Jordan Henderson cs sedang melaju kencang di liga domestik, dan masih bersaing di Eropa, sebagai tim juara bertahan Liga Champions.

Di liga, Liverpool berpeluang "buka puasa" gelar setelah 30 tahun, sementara di Eropa mereka ingin coba mengulang kesuksesan musim lalu dan "menapak tilas" cerita sukses musim 2004/2005 kala Steven Gerrard cs berjaya di Istanbul (Turki). Kebetulan, final Liga Champions musim ini akan dihelat di kota Istanbul.

Jadi, penting untuk memastikan Liverpool tak kehabisan bensin sebelum waktunya, khususnya di fase krusial. Apalagi, sejauh ini, kebanyakan pemain utama Liverpool sudah tampil di sejumlah laga di berbagai ajang. Mereka praktis hanya "diistirahatkan" jika sedang cedera atau terkena sanksi akumulasi kartu.

Kedua, Klopp ingin memberi kesempatan, khususnya kepada para pemain muda atau cadangan di klub, untuk dapat lebih berkembang lewat pertandingan kompetitif. Dengan harapan, mereka bisa menjadi pemain kunci tim utama di masa depan, seperti Trent Alexander-Arnold, bek kanan andalan Klopp yang notabene jebolan akademi Liverpool.

Dari sini, Klopp ingin mengasah kemampuan pemain muda Liverpool, supaya gap kualitas antara pemain muda atau cadangan dengan pemain senior tak berbeda jauh. Dari sinilah, tim bisa semakin kompetitif.

Kebijakan ini sejalan dengan kebiasaan Klopp memberdayakan potensi pemain muda didikan akademi klub. Seperti diketahui, sebelum mengorbitkan Trent Alexander-Arnold di Liverpool, Klopp juga pernah sukses mengorbitkan pemain macam Mario Gotze dan Marcel Schmelzer dari akademi Dortmund, begitu juga dengan Neven Subotic, eks tandem sehati Mats Hummels di Dortmund, yang merasakan debut bermain di tim senior, saat Klopp masih membesut Mainz.

Untuk musim ini, Klopp biasa memainkan para pemain muda di ajang Piala Liga dan Piala FA. Hasilnya, muncul nama Curtis Jones (18), gelandang remaja yang mulai mencuri perhatian, berkat gol Indah ke gawang Everton di ajang Piala FA beberapa waktu lalu.

Tentunya, ini menjadi satu sinyal positif, karena setelah Jamie Carragher pensiun (2013), dan hengkangnya Steven Gerrard (2015), akademi Liverpool baru bisa menyumbang seorang Trent Alexander-Arnold di starting eleven tim. Jika Klopp tetap konsisten, bukan tak mungkin Jones akan mengikuti jejak Trent, begitu juga dengan pemain-pemain akademi Liverpool lainnya di masa depan.

Menariknya, meski terlihat tak biasa, rencana rotasi Klopp kali ini menunjukkan, ia dan Liverpool mempunyai rencana sangat jelas, dengan mencoba fokus pada apa yang bisa diraih saat ini, tanpa lupa membangun potensi pemain muda, yang bisa diandalkan Liverpool di masa depan. Sesuatu yang sebenarnya normal, tapi mulai langka, terutama di masa semua dituntut serba "sangat cepat" seperti sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun