Bedanya, Jepang kemungkinan besar akan menjadikan Copa America 2019, sebagai modal persiapan menghadapi Olimpiade Tokyo 2020. Sementara itu, Qatar akan menjadikan Copa America 2019, untuk mengisi kekosongan agenda menuju Piala Dunia 2022. Dengan status sebagai tuan rumah turnamen, Qatar sudah otomatis lolos, tanpa harus mengikuti babak kualifikasi.
Alhasil, mereka akan kekurangan pengalaman bertanding di laga kompetitif. Karena, kebanyakan laga yang akan mereka jalani adalah laga ujicoba. Kalaupun ada turnamen yang diikuti, itu hanyalah Piala Konfederasi pada tahun 2021 mendatang. Jadi, Copa America 2019 akan menjadi bekal pengalaman berharga buat mereka. Meskipun, pada awal tahun ini mereka sebenarnya juga ikut serta di Piala Asia.
Menariknya Copa America 2019 menjadi satu contoh menarik, bahwa meski tergolong kompetitif dan punya kultur "gila bola" yang sangat kuat, CONMEBOL tetap mau membuka diri dengan mengundang tim-tim dari benua lain yang ingin bermain di Copa America.
Tentunya, selain untuk membuat turnamen lebih kompetitif, sistem ini juga dapat menambah wawasan dan pengalaman bertanding tim-tim zona CONMEBOL melawan tim benua lain, sambil berbagi ilmu sepak bola. Dari sinilah, mereka bisa lebih berkembang.