Mohon tunggu...
Yosh Widyawan
Yosh Widyawan Mohon Tunggu... Guru - 🇮🇩

☕ Sekedar penikmat rasa, kata dan makna📝

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merawat Ingatan Bersama dengan Ngopi

12 Maret 2020   00:12 Diperbarui: 12 Maret 2020   07:30 5152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu saat melihat status media sosial Teman, nampak foto segelas kopi  dan sepiring gorengan dengan latar belakang tanaman-tanaman segar tabulampot. Yang menarik bagi penulis, di foto itu terdapat kalimat, “Merawat Ingatan Bersama”. 

Jika ditebak sekilas maksud dari tulisan dan foto itu, mungkin semacam penyemangat untuk diri sendiri untuk memulai aktifitas hariannya. Bisa juga sebuah ajakan ngopi atau memberi semangat teman-teman yang melihat status medsosnya.

Melihat pengalaman seorang Teman dan status medsosnya, ada pesan yang bisa digali dan diurai untuk direnungkan. Adakalanya seseorang yang sudah bekerja sekian lama, akhirnya menikmati hasil perjuangannya. Ternyata penting bagi kita, untuk melihat kembali suatu perjalanan yang telah dilalui sebagai evaluasi atau perenungan. 

Perenungan semestinya tidak berhenti pada diri sendiri, namun berkembang meluas bahkan melihat perjalanan bangsa ini. Penulis yakin, Para Kompasianer juga terbiasa merenungkan sebuah peristiwa hidup atau apapun yang ditemui dalam kehidupannya sehingga menghasilkan berbagai tulisan-tulisan luar biasa.

Merawat ingatan bisa dimaknai mengingat apa yang telah dialami, belajar dari yang telah dilalui, belajar dari kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan dan belajar lebih berhati-hati selanjutnya dalam melangkah. 

Dalam merawat ingatan, semestinya dilakukan bersama sebagai sebuah bangsa yang sudah berdiri sekian lama, sejak meraih kemerdekaan hingga pembangunan di segala bidang hingga saat ini. Jangan sampai melupakan sejarah bangsa. Berbagai hasil kebudayaan bangsa, termasuk apa pun hasil karyanya harus terus dijaga dan dilestarikan.

Ngopi adalah salah satu bagian budaya kita dan menjadi kebiasaan yang semakin nge-trend dewasa ini. Dari orang tua hingga kaum muda sering menunjukkan kebiasaan ngopinya di media sosial. Hal-hal tentang berbagai jenis kopi menjadi pembahasan hangat di berbagai media massa. 

Filosofi-filosofi kopi bermunculan dengan istilah-istilah seperti Ngopi (Ngolah Pikir), Ngopi (Ngobrol Hepi), dll. Kedai-kedai kopi atau kafe yang menyediakan kopi biasanya ada di setiap pusat keramaian. 

Alat-alat pengolahan atau pembuatan mulai banyak dijumpai seperti grinder kopi, kopi Vietnam drip, V60, Vacum Coffe, dan sebagainya. Kegiatan ngopi bareng akhirnya menjadi sebuah kegiatan menarik untuk berkumpul bersilaturahmi.

Kebersamaan ngopi bisa menjadi kegiatan baik jika diisi obrolan positif. Bertukar pikiran, saling memunculkan ide-gagasan dan bersama membuat kesepakatan atau berkarya. Di antara para Kompasianer pastilah banyak yang sering ngopi bersama dalam komunitasnya masing-masing. Karena dilihat dari beberapa judul karya Kompasianer banyak yang berbicara tentang kopi atau ngopi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun