Hujan Bulan Juni
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Indonesia hanya memiliki dua musim, yaitu Musim Kemarau dan Musim Hujan. Musim yang ada di bumi, termasuk Indonesia juga memiliki pengaruh yang sangat besar bagi keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
Musim kemarau biasanya dimulai dari bulan April sampai bulan Oktober. Sedangkan musim hujan dimulai dari bulan Oktober hingga bulan April. Karena pengetahuan umum dan kebiasaan ini, maka orang bertanya-tanya mengapa hingga bulan Juni masih turun hujan?
Secara khusus bagi orang Timor, khususnya di daerah Timor Tengah Utara dan Belu yang hanya mengenal dua musim ini menganggap hujan hingga bulan Juni merupakan sesuatu yang tak biasa. Untuk diketahui bahwa di Timor umumnya para petani hanya mengenal dua musim dan satu kali tanam.Â
Pada musim kemarau yaitu bulan Mei hingga Oktober, merupakan kesempatan bagi para petani Timor untuk membersihkan lahan pertanian, terutama ladang yang akan ditanami dengan jagung, karena penghasilan utama adalah jagung.Â
Ketika turun hujan pada bulan November, para petani Timor mulai bersiap-siap untuk menanam jagung di kebun yang telah dibersihkannya mulai dari bulan Mei dan berpuncak pada bulan Oktober.
Ladang Berpindah-Pindah
Karena kebiasaan itulah maka dikenal tradisi pertanian di Timor yang berpindah-pindah dan tebas bakar yang secara pertanian modern dan dari lingkungan hidup tidak dibenarkan.
Namun itulah yang telah berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus tahun nenek moyang orang Timor melakukannya dan diturunkan terus kepada anak-cucu hingga sekarang.
Keuntungan dan kerugian dari sistem pertanian/perladangan berpindah-pindah atau shifting cultivation. Bahwa selalu ada keuntungan dan kerugian meskipun kadang keuntungan tak sebanding dengan kerugiannya.