Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mari Lestarikan 5 Kearifan Lokal Masyarakat Atoin Pah Meto Timor Tengah Utara

17 Januari 2024   14:53 Diperbarui: 17 Januari 2024   15:34 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perempuan Timor memintal benang (sumber: IDN Times)

"Perbedaan budaya seharusnya tidak memisahkan kita satu sama lain, melainkan keragaman budaya membawa kekuatan kolektif yang dapat bermanfaat bagi seluruh umat manusia" (Robert Goldberg Alan).

Apa yang diungkapkan Goldberg ini semakin menguatkan pandangan kita akan kearifan lokal dari berbagai masyarakat di planet bumi yang begitu kaya dan beragam. Kekayaan dan keberagaman budaya dan kearifan lokal itu menjadi kekuatan suatu masyarakat yang apabila dimanfaatkan dengan baik, akan berdayaguna dan mendatangkan manfaat yang besar.

Para Kompasianer tentu menyaksikan sendiri dalam pergumulan hidup saat ini bahwa hari-hari ini hampir seluruh jagat maya kita dikuasai oleh berbagai promosi dan iklan. Semuanya itu tentu tidak lain untuk menunjukkan segala kemajuan dan modernisasi yang dialami dunia dewasa ini.

Namun yang menarik bagi saya bahwa saat ini ketika kita akan menghadapi gong Pemilu Serentak untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden RI, juga para anggota parlemen kita baik di pusat, propinsi, maupun kabupaten/kota. Secara pribadi saya kurang menemukan figur caleg yang mengangkat isu dan mengusung kearifan lokal sebagai materi perjuangannya di parlemen kelak.

Banyak tokoh memberi perhatian pada berbagai isu global, namun tidak begitu banyak tokoh kita yang memberi atensi pada isu kearifan lokal. Pada hal ketika seseorang mengangkat dan menggaungkan isu pelestarian kearifan lokal dalam misi dan perjuangannya, justru akan mendapatkan banyak dukungan.

Beruntunglah bahwa di tengah-tengah kesibukan menghadapi perhelatan politik terbesar dalam sejarah republik ini, yaitu Pemilu Serentak 2024, penulis bertemu dengan seseorang bernama Yohanes Taus, S.Ag. S.Sos, yang kemudian baru kutahu bahwa beliau calon legislatif di tingkat DPRD Kabupaten Timor Tengah Utara.

Kami berdiskusi seputar kearifan lokal masyarakat yang akan ia bawa dan suarakan bila ia terpilih menjadi anggota parlemen. Ada bermacam kearifan lokal yang dimiliki dan dihayati oleh suatu masyarakat manusia. Tidak terkecuali masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Utara yang biasa dikenal dengan Atoin Pah Meto.

Kearifan lokal itu sendiri merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa dan kehidupan masyarakat itu. Dikatakan kearifan lokal karena telah diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui cerita atau dongeng dari mulut ke mulut.

Karena itu, ketika kita sudah berada di dunia post modern ini, semua itu tentu saja harus dilestarikan, supaya dapat dikenal dan diketahui oleh anak, cucu dan cece kita ke depan.

Maka penulis mengajak para pembaca dan Kompasianer untuk mengenal 5 (lima) kearifan lokal yang sekaligus menjadi keutamaan masyarakat Atoin Pah Meto di Timor Tengah Utara. Kalau kita sudah tahu dan kenal, pada gilirannya kita berusaha melestarikannya melalui media tulis, media cerita, dan media pembelajaran lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun