Orang Timor bilang "Susah su datang!" kalau terjadi hal-hal yang ternyata lain dari yang sebenarnya!
Makan Bergizi Gratis sebuah program yang bukan hanya keren tetapi sanggup menarik perhatian seluruh rakyat Indonesia karena menyangkut kehidupan seluruh anak-anak bangsa.
Sudah empat bulan berlalu sejak program Makan Bergizi Gratis (MBG) dijalankan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sejak awal kehadirannya, banyak ibu rumah tangga bersyukur, terutama yang memiliki anak usia sekolah. Pada akhirnya, negara hadir membantu meringankan beban dapur para keluarga.
Namun apa yang dirasakan sebagai berkat itu kini berubah menjadi kutuk. Rasa syukur itu mulai berubah menjadi kecemasan. Terus terang banyak ibu merasa takut. Takut kalau anak-anaknya menjadi korban dari makanan yang justru disediakan oleh negara yang disebut Makan Bergizi Gratis itu.
Saat ini di berbagai daerah mulai terdengar adanya kasus keracunan makanan. Ada anak-anak yang muntah, pingsan, bahkan dilarikan ke rumah sakit setelah menyantap makanan yang berasal dari program MBG.
"Hati siapa yang tidak teriris, ketika sebuah program yang katanya bertujuan menyehatkan, justru membuat anak-anak terkapar karena keracunan. Sebenarnya  apa yang salah dari program ini dan itu harus segera diperbaiki."
Banyak ibu yang percaya bahwa niat baik saja tidak cukup. Tetapi niat baik harus disertai dengan manajemen yang matang dan baik, terutama ketika menyangkut mengurus makanan untuk anak-anak.
Namun sayangnya, Makan Bergizi Gratis (MBG) Â tampaknya diluncurkan (mungkin) terlalu tergesa-gesa. Jangan sampai karena tidak adanya cukup waktu untuk memastikan kesiapan di lapangan. Program diluncurkan hanya dalam bentuk perintah, tanpa memastikan kesiapan-kesiapannya. Misalnya, dapur penyedia makanan, sistem distribusi, dan peralatan makan yang digunakan termasuk kebersihan dan segalanya.
Kasus Keracunan Makanan
 "Buntut Siswa Keracunan Makanan, MBG di Rajapolah Tasik Disetop" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/berita/d-7895706/buntut-siswa-keracunan-makanan-mbg-di-rajapolah-tasik-disetop.