Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bijak Kelola Sampah Merupakan Bagian dari Perwujudan Iman

13 Maret 2024   21:00 Diperbarui: 13 Maret 2024   21:04 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Angkutan Sampah (Sumber: Antaranews.com)

Bijak mengelola sampah merupakan bagi dari perwujudan iman. Orang yang bijaksana akan selalu berjuang untuk mewujudkan imannya selaras alam. 

Pada bulan Ramadan ini sebagai orang beriman mesti bertekad untuk melaksanakan ibadah dengan baik dan benar, dan sekaligus mewujudkan imannya itu dengan bijak mengelola sampahnya.

Pada bulan Ramadan ini baiklah kita bertekad baik itu para saudara Muslim maupun non muslim untuk mengurangi produksi sampah di bulan suci ini, dan berusaha mengelola sampah dengan baik dan benar sehingga mendatangkan berkat baik bagi yang berpuasa maupun yang tidak berpuasa.

Meskipun data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bahwa ada peningkatan sampah selama Ramadan sebesar 20%, namun itu bisa diatasi apabila ada semua pihak bertekad untuk menurunkan angka sampah tersebut.

Tekad itu bisa diwujudkan dengan cara mengurangi  penggunaan kemasan plastik atau yang berdampak sampah pada konsumsi makanan dan minum selama bulan Ramadan, khususnya ketika para saudara usai berbuka.


Pengalaman membuktikan bahwa pada pagi hari ketika umat berpuasa, seluruh kota bersih tertata rapi, namun ketika tiba sore hingga malam hari sesudah berbuka, di mana-mana berserakan sampah baik plastik maupun non plastik.

Kota yang tadinya bersih di pagi hingga siang hari berubah menjadi 'kota sampah' di sore hingga malam hari. Hal ini diakibatkan karena orang tidak bijak mengelola sampah atau membuang sampah sembarangan.

Maka kiranya di bulan suci Ramadan ini perlu ada tekad bersama untuk bijak mengelola dan memerangi sampah sehingga dengan demikian menjadi bagian dari perwujudan iman sebagai umat beragama.

Tiada lelah berkampanye tentang Pengelolaan Sampah

Sudah seharusnya sebelum memasuki bulan Ramadan, salah satu aktivitas bersama adalah melakukan kampanye untu pengelolaan sampah yang lebih baik pada masa Ramadan.

Pihak-pihak yang berkepentingan hendaknya tiada lelah berkampanye tentang pengelolaan sampah.  Dari Dinas Lingkungan Hidup dan Penataan Kota, hendaknya terus berkampanye. 

Bukan hanya mengangkut sampah dari tempat-tempat sampah umum ke tempat pembungan akhir, tetapi perlu selalu didahului dengan kampanye sebagai media informasi kepada masyarakat untuk siaga sampah dengan cara: tidak membuang sampah sembarangan; Buanglah sampah pada tempat-tempat yang telah ditentukan; Pilah sampah sesuai media sampah: organik, non organik, dan sampah padat.

Kampanye dan penyadaran harus dilakukan terus menerus, bahkan setiap hari.

Mobil pengangkut sampah bisa dilengkapi juga dengan microfon dan toa agar petugas bisa menyampaikan informasi dan pembelajaran bagi masyarakat sekitar yang membuang sampah tidak pada tempatnya.

Membuang sampah pada tempatnya dapat membantu mereka yang mengelola sampah

Apabila setiap orang menjaga kebersihan lingkungan dengan  mematuhi kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, mengurangi berbelanja dengan produk sampah, maka dengan sendirinya akan membantu para petugas pengangkut sampah.

Demikian pun dengan membuang atau menempatkan sampah sesuai tempatnya misalnya sampah plastik, sampah organik dan sampah padat dapat  membantu saudara-saudara kita yang hidup dari mengelola sampah yaitu para pemulung untuk memanfaatkan sampah yang ada.

Bijak mengelola sampah merupakan bagian dari perwujudan iman

Bagaimana mungkin kita disebut orang yang beriman, taat beribadah, salah dalam berdoa, tetapi membuang sampah sembarangan? Pada hal dalam kehidupan beragama, ada tiga hal yang harus kita lakukan di dalam hidup yakni:

Perayaan Iman

Perayaan iman bisa dilakukan oleh seorang umat beragama dengan menghadiri ibadat bersama baik di Mesjid maupun di rumah keluarga.

Membaca Alqur'an, mengikuti kebiasaan berpuasa secara baik dan benar.

Itu semua dikatakan sebagai kebiasaan merayakan iman. Jadi iman itu mesti dirayakan dalam kebersamaan sebagai umat beragama. Dan dalam perayaan iman itu, ada pengajaran-pengajaran iman dalam kotbah atau pun pengajaran lainnya. Salah satu butir pengajaran iman yang mesti dilakukan adalah mengajarkan tentang pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup ciptaan Tuhan dengan membuang sampah pada tempatnya atau dilarang membuang sampah sembarangan karena menjaga dan melestarikan lingkungan hidup adalah buah dari iman.

Pendalaman Iman

Iman itu harus didalami. Ada berbagai metode dan cara untuk memperdalam iman itu. Pendalaman iman dapat dilakukan secara pribadi dan bersama melalui pengajian berjemaah dan lain-lain.

Intinya bahwa di dalam pendalaman itu ada hal-hal praktis yang harus didalami sebab setelah pendalaman iman, ada konkretisasi dari iman itu yang diwujudkan dalam aksi nyata.

Perwujudan Iman. 

Setelah pendalaman iman, bagian berikutnya yang tidak boleh dilupakan adalah perwujudan iman. Iman yang telah dirayakan bersama dalam ibadat dan doa bersama; telah didalami dalam kegiatan pendalaman iman bersama, kini iman itu harus dikonkretkan dalam bentuk aksi nyata atau aksi sosial. Itulah yang disebut perwujudan iman.

Jadi iman itu harus dirayakan, didalami, dan diwujudkan.

Maka sebagai orang beriman, dalam perayaan iman atau ibadat itu kita sudah mendengar khutbah tentang menjaga kebersihan diri dan lingkungan merupakan bagian dari iman. Hal itu kemudian di dalami dalam pendalaman iman bersama berupa refleksi dan renungan.

Tiba saatnya iman itu diwujudkan dalam praktek. Nah, praktek iman tidak boleh bertentangan dengan perayaan iman, dan pendalaman iman.

Atau dengan kata lain, apa yang dirayakan dan didalami mesti diwujudkan dalam praktek.

Maka mengelola sampah dengan baik dan bijaksana merupakan bagian dari perwujudan iman. Dengan membuang sampah pada tempatnya, dan menjaga kelestarian lingkungan hidup, kita telah mewujudkan iman kita sebagai umat beragama yang taat merayakan iman, takun mendalami iman; dan giat mewujudkan iman.

Terima kasih kepada Kompasianer Nara Ahirullah yang telah mengangkat topik sampah ini sebagai  topik pilihan Kolaborasi Ramadan bareng pakar. Sekali lagi kepada para saudara Muslim, selamat Ramadan!

Atambua: 13.03.2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun