Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Raya Waisak, Candi Borobudur dan Buddha Gautama

4 Juni 2023   08:54 Diperbarui: 4 Juni 2023   09:16 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kisah Masa kecil Siddharta Gautama (Sumber: Tribun-bali.com)

SETURUT penanggalan nasional, hari ini tanggal 04 Juni 2023 adalah Hari Raya Waisak. Hari Raya Waisak merupakan hari raya bagi para penganut Agama Buddha. Tahun ini para saudara kita yang beragama Buddha memperingati Trisuci Waisak 2567 BE. Untuk itu pada tempat yang pertama, marilah kita mengucapkan "Selamat Hari Raya Waisak bagi semua umat Buddha yang merayakannya. Semoga pada akhirnya semua makhluk hidup di bumi berbahagia."

Makna Hari Raya Waisak

Sebagaimana kita ketahui bahwa Waisak merupakan hari untuk merayakan kelahiran Sang Buddha Gautama, sekaligus hari pencerahan dan pencapaiannya menuju Nirwana.

Dilansir dari Wanderlust Magazine, umat Buddha percaya adanya konsep reinkarnasi. Konsep reinkarnasi itu mengajarkan bahwa siklus hidup manusia dan semua makhluk tidak hanya berakhir akibat kematian. Tetapi begitu seseorang atau makhluk mencapai pencerahan atau pencarian akan kebenaran tentang hidup ini tercapai, maka mereka akan  mencapai nirwana setelah kematian itu. Dan sesudah itu, siklus hidup makhluk pun akan tertutup dan tidak akan lahir kembali.

Karena itu pada hari Waisak, semua umat Buddha melakukan refleksi, perhatian dan welas asih dalam rangka merenungkan ajaran-ajaran sang Buddha Gautama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mengimplementasikan ajaran Buddha, maka umat beragama Buddha melakukan berbagai aksi dan refleksi. Aksi dan refleksi itu bisa berupa kunjungan ke kuil atau tempat ibadah, dan melakukan sedekah. 

Pada hari Waisak, umat Buddha juga dapat menampilkan simbol-simbol agama Buddha dengan menerbangkan lentera atau mengibarkan bendera. Selain itu, ada pula tradisi melepas burung atau hewan lain sebagai simbol pembebasan.

Menurut berbagai sumber, hari raya Waisak juga bisa dirayakan dengan melakukan doa dan persembahan berupa lilin dan bunga, upacara memandikan patung Buddha, mendengarkan ajaran para biksu, serta berbagi makanan vegetarian.

Inti dari perayaan Waisak yang sebenarnya adalah mendorong perdamaian, keharmonisan hidup, pertumbuhan spiritual kehidupan, dan penegasan nilai-nilai ajaran sang Buddha.

Ilustrasi Potret persiapan menjelang Waisak di Candi Borobudur (Solopos.com)
Ilustrasi Potret persiapan menjelang Waisak di Candi Borobudur (Solopos.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun