Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

6 Hal yang Sebaiknya Orangtua Lakukan Saat Anak Mulai Pacaran

7 November 2022   20:05 Diperbarui: 13 November 2022   13:35 1400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak menghubungi pacar lewat handphone (Sumber: Shutterstock)

Inilah kesempatan bagi orangtua untuk mengarahkan anak supaya menghargai teman lawan jenisnya itu sebagai sesama ciptaan Tuhan yang harus saling menjaga dan mendukung agar berhasil menggapai cita-cita.

2) Memberikan pendidikan sex (sex education) terhadap anak remaja yang mulai berpacaran

Tadi dalam komunikasi dari hati ke hati, orangtua menanyakan alasan anak berpacaran. Kalau anak menyampaikan alasan mengapa ia berpacaran karena hampir semua teman-teman sebayanya berpacaran, maka pintu diskusi mulai terbuka. 

Orangtua hendaknya memberikan pengertian kepada anak bahwa setiap orang punya pendirian masing-masing. Ia tidak boleh ikut-ikutan tetapi harus punya pendirian, ia tidak boleh terbawa arus.

Kalau anak menyampaikan alasan berpacaran karena merasa tertarik dengan lawan jenis, karena cantik atau ganteng, maka orangtua harus mulai dengan pendidikan sex atau sex education kepada anak agar ia mulai menghargai sesamanya lawan jenisnya sebagai ciptaan Tuhan. 

Anak hendaknya mampu melihat teman lawan jenisnya sebagai ciptaan Tuhan yang harus dijaga. Sebagai laki-laki dan perempuan yang normal memang harus ada perasaan tertarik, namun itu harus diaplikasikan melalui saling menghargai satu terhadap yang lain.

3) Orangtua hendaknya menjelaskan tentang untung dan ruginya kalau mulai berpacaran

Tugas orangtua adalah membentangkan fakta-fakta menarik tentang untung dan ruginya berpacaran pada saat masih di bangku sekolah. 

Banyak remaja mengatakan bahwa berpacaran dapat menambah semangat dalam belajar dan menjalani hidup. Namun kenyataan lainnya bahwa berpacaran juga bisa berdampak negatif.

Untuk itu orangtua perlu menceritakan atau memberikan contoh-contoh konkrit tentang berpacaran yang baik dan berhasil, tetapi juga dampak negatif yang terjadi yang menimpah banyak remaja sehingga hasil belajar merosot bahkan tidak bisa menyelesaikan studi. 

Menurut penulis, orangtua yang baik harus mendengarkan pilihan anak yang berpacaran tadi, apakah ia akan melanjutkan untuk terus berpacaran, atau dengan sendirinya menghentikan karena alasan-alasan atau kisah sulit tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun