Meskipun demikian tetap ada soal. Kalau Capres menteri melalaikan tugasnya dan mengakibatkan program Presiden Jokowi tidak tercapai, sudah pasti mereka mendapat hujatan dari seluruh rakyat Indonesia. Ujung-ujungnya akan berakibat pada Pilpres 2024. Bisa saja mereka gagal mendapatkan simpati rakyat.
Jadi Menteri yang Capres 2024 lebih besar tantangannya daripada peluang yang diperoleh. Mata rakyat akan lebih tertuju kepada kegagalan mereka sebagai pembantu Presiden. Demikian pula para Capres non menteri memiliki peluang perolehan suara lebih besar karena rakyat hanya melihat atau menilai keberhasilan mereka, tanpa mempersoalkan kegagalannya. Karena itu, pandai-pandailah untuk memanfaatkan peluang yang ada dan hadapilah tantangan yang ada dengan senyum......
Atambua, 17 November 2021