Mohon tunggu...
yos agus
yos agus Mohon Tunggu... Full Time Blogger - penikmat kopi dingin , tukang nulis di buyut martorejo.link, my-hubsch.com, dan 5 blog lainnya.

"Cemberut, Belajar, dan akhirnya Bersyukur..."

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen│Janji Kecil Raja Negeri Pancala

2 Juni 2018   20:49 Diperbarui: 2 Juni 2018   21:05 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raja Drupada (teguhrahardjo.blogspot.com)

Pancala sebuah negeri makmur yang kala itu di pimpin oleh prabu drupada.

Dengan mewarisi kebijakan ayahnya,Dia memerintah kerajaan Pancala disaat usianya masih muda.

Cerita di awali saat balerung istana kedatangan tamu yang bernama Kumbayana yang merupakan saudara seperguruan prabu Drupada saat di padhepoka Argajembangan dulu.

Dan kisahpun berlanjut saat Kumbayana mengelus dada dengan perasaan kecewa, dendam dan sakit hati luar biasa.

" Pucuk lole-lole blegedhuk monyor-monyor,pritganthil buntut-e kiso...".

"Apa sinuhun prabu sudah tidak ingat sama saya..?" kata Kumbayana untuk kedua kalinya.

Akhirnya Drupada berkata," Kita dulu memang berteman .." kata prabu Drupada.

" saya juga masih ingat bagaimana kita berlatih bersama di padhepokan resi Baratmadya..tapi masa kanak-kanak sudah berlalu lama, kita sekarang sudah dewasa, kewajiban dan tanggung jawab juga berbeda ...!" Kata prabu Drupada memberikan pengertian.

" Tapi kalau sinuhun berjiwa ksatria, yang namanya janji itu ya harus di tepati, entah itu masih bayi, masih anak atau sudah tua..kalau janji paduka di tepati, itu baru namanya satria...!" kata kumbayana dengan lantang.

"weh ladhalah...kumbayana..Kumbayana.." Prabu Drupada kembali mencoba memberi pengertian dengan tegas.

"Bagaimana kalau kamu kembali ke padhepokan dan pengawalku akan membawakan berbagai hadiah sebagai pengganti ucapan terima kasih dulu.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun