JK tidak lagi menjadi cawapres Jokowi, sementara Hasyim Muzadi yang pernah menjadi cawapres Megawati Soekarnoputri di Pilpres 2004, sudah meninggal dunia. Duet Khofifah Indar Parawansa -- Yahya Cholil Staquf yang baru dilantik menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden, belum cukup mumpuni untuk "menggiring" kaum nahdliyin kala tokoh-tokoh NU lainnya mengarahkan keluar Istana.
Koalisi Keumatan jelas membutuhkan suara NU yang tidak dapat dijangkau dengan "fatwa" Habib Rizieq. Dengan kondisi seperti itu, tidak tepat manakala Koalisi Keumatan mengusung capres dan cawapres dari internal. Jika ingin mengalahkan Jokowi, suka atau tidak, setuju atau menolak, mereka harus mau mengorbankan posisi cawapres.
Jika karena faktor cawapres Koalisi Keumatan menemui jalan buntu, maka konstelasi politik kubu oposisi akan kembali ke titik nol. Situasi ini jelas sangat menguntungkan Demokrat karena tidak perlu modal besar untuk menggaet PAN dan PKB.
Salam @yb