Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pinter Nulis tetapi Masih Bokek? Ikuti Cara Ini!

28 Oktober 2016   08:37 Diperbarui: 28 Oktober 2016   13:52 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)

Judul di atas mungkin terlalu hiperbola. Tetapi memang aneh jika di zaman internet masih ada yang tidak bisa menghasilkan uang dari keahliannya, dalam bidang apa pun, terlebih di bidang tulis-menulis. Hampir seluruh aktivitas di internet bersinggungan atau menggunakan tulisan. Bukankah untuk memberi komentar pada sebuah film atau gambar juga dibutuhkan kemampuan dalam menyusun kata sehingga komentarnya enak dibaca dan tersampai maksudnya?

Jangan berkecil hati bagi yang pinter nulisnya masih pas-pasan. Tetap saja bisa menghasilkan uang. Tetapi lebih bagus lagi jika mau belajar sehingga tulisannya enak dibaca dan mampu memikat pembacanya. Pengalaman menghasilkan duit di internet yang akan aku bagikan bisa dilakukan oleh siapa pun dan tidak membutuhkan syarat rumit. Bisa langsung dipraktikkan saat ini.

Tidak ada hubungannya juga dengan kemampuan Anda di bidang teknologi informasi karena aku termasuk gaptek juga. Maklum, aku mulai mengakrabi internet ketika usiaku sudah di atas 30 tahun. Meski ada juga yang baru mengenal internet di usia 40 tahun dan dalam sekejap mahir nge-blog, tetapi secara umum, mereka yang baru mengenal internet di atas 30 tahun kalah mahir dibanding generasi yang sudah mengenal internet sejak anak-anak.

Punya akun Facebook, kan? Sekitar tahun 2011 aku mencoba mencari duit dari internet karena “terprovokasi” teman. Awalnya aku membuat fanpage dengan nama “Cerita Misteri”. Fanpage itu aku isi dengan cerita-cerita horor sesuai dengan namanya. Dalam kurun waktu satu bulan ada sekitar 1.000 orang yang bergabung. Dalam perjalanannya, aku posting cerita-cerita lain, bukan hanya misteri. Tidak sampai enam bulan fanpage itu sudah memiliki lebih dari 13.000 pengikut.

Karena tantangan teman tadi, aku lantas membuat grup rahasia di Facebook berisi 4 novel. Tidak aku posting sekaligus tetapi berseri. Grup tersebut kemudian aku promosikan di fanpage. Untuk bergabung, aku menerapkan “tarif” sebesar Rp 40 ribu. Hasilnya, ada 187 orang yang bergabung. Berapa uang yang aku peroleh? Bukan Rp 40 ribu x 187 = Rp 7.480.000,00 tetapi hampir Rp 10 juta. Mengapa? Banyak yang transfer di atas Rp 40 ribu, terutama dari mereka yang tinggal di luar negeri. Bukan karena kelebihan uang, tetapi menyangkut kurs dan ongkos kirim.

“Tanggung Om, cuma transfer Rp 40 ribu. Lebih besar ongkos kirimnya,” kata mereka. Aku manggut-manggut saja dengan hati riang gembira. Bahkan salah satu member yang tinggal di Belanda mengirim biaya pendaftaran melalui Western Union sebesar Rp 500 ribu.

Setelah selesai dengan grup pertama, aku pun melanjutkan dengan grup kedua. Kali ini tarifnya aku naikkan menjadi Rp 65 ribu dengan 4 novel baru plus bonus beberapa cerita pendek. Hasilnya, ada 241 orang yang bergabung. Seperti di atas, jumlah uang yang aku terima jauh lebih besar dari seharusnya.

Karena motivasi awal hanya menjawab tantangan teman, setelah grup kedua, aku tidak melanjutkan lagi. Kebetulan waktu itu aku sering keluar kota sehingga ada kekuatiran tidak bisa posting cerita setiap hari. Di sinilah terlihat betul kalau aku gaptek karena sebenarnya posting-an bisa dijadwal.

Beberapa novel yang semula aku posting di grup tertutup kemudian dicetak. Tetapi hasilnya tidak sebesar dari grup rahasia meski rata-rata laku di atas 500 eksemplar. Mengapa? Karena ada biaya cetak yang cukup besar. Maklum cetaknya terbatas. Keuntungan satu (buku) novel paling tinggi Rp 15.500,00. Belum  lagi ribet mengurus pengirimannya.

Setelah sempat vakum dan fanpage “Cerita Misteri” itu aku hapus, tahun 2016 aku mulai mencoba posting cerita melalui blog  yonbayu.com

Awalnya seluruh cerita yang aku posting di website tersebut gratis. Namun, saat ini beberapa cerita di-password. Bagi yang tertarik dengan cerita tersebut dan ingin mendapatkan password-nya, mereka harus donasi terlebih dahulu. Berapa? Namanya donasi, tentu sukarela. Aku tidak menerapkan batasan minimal dan maksimalnya. Setiap minggu selalu ada yang donasi dengan jumlah variasi antara Rp 30 ribu hingga Rp 1.000.000,00!

Aku juga pernah mencoba mendapatkan penghasilan dari iklan, baik google ads, biro iklan online,  ataupun mencari sendiri. Ternyata sangat sulit dan hasilnya juga kurang maksimal. Mungkin karena pengunjung blogku masih minim. Sistem donasi justru lebih efektif sekaligu menguji karya-karyaku. Ingat, karya-karya yang lebih dasyat, superbagus, dan gratisan di internet sangat banyak. Istilahnya tidak akan selesai dibaca sampai anak-cucu. Dan ketika ada yang mau memberi donasi karena ingin membaca karya kita, di situ ada kebanggaan yang tak ternilai dengan apa pun.    

Nah, mudah bukan? Dengan kemampuan nulisku yang pas-pasan ternyata bisa menghasilkan uang. Tentu bagi Anda yang tulisannya super-super, akan menghasilkan uang jauh lebih besar lagi. Semakin banyak punya anggota di fanpage, semakin terbuka peluang untuk menghasilkan uang dengan blog Anda.

Tulisan ini tidak dimaksudkan  untuk menyombongkan diri, tetapi hanya memberi motivasi dan ngikutin perintah admin Kompasiana agar berbagai pengalaman di Hari Blogger Nasional. Apa yang aku tulis, bisa diverifikasi ke teman-temanku di fanpage yon bayu wahyono karena sebagian besar yang dulu bergabung di grup-grup rahasia atau yang sekarang suka memberi donasi, masih setia bergabung di fanpage tersebut.  

Jadi, nge-blog dapat duit dengan kemampuan pas-pasan bukan khayalan. Masalah cukup atau tidak untuk memenuhi kebutuhan hidup, tergantung diri kita masing-masing. Bukankah ada yang bisa bertahan hidup dengan Rp 50 ribu serhari, namun lebih banyak lagi yang mengeluh dengan penghasilan Rp 1 juta/hari?

Dari pengalaman selama ini, ada keinginan kelak setelah tidak bisa lagi kerja kantoran, aku akan fokus mengelola blog. Mau ikutan?

Salam @yb         

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun