Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Oppenheimer", Melihat Sisi Lain Sang Pengubah Dunia

24 Juli 2023   12:57 Diperbarui: 24 Juli 2023   18:53 1216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

people.com
people.com
"Gila" karena meskipun ini adalah film biopik yang jalan ceritanya sudah diketahui banyak orang namun Nolan bisa membuatnya tetap menarik dan mengundang rasa penasaran. 

Caranya membangun dialog dan memainkan dinamikanya membuat 3 jam durasi film ini (bagi saya) tak terasa membosankan. Seakan mengikuti cara berpikir Oppenheimer yang rumit dan unik, kita pun jadi dibuat penasaran akan setiap keputusan dan tindakan yang dibuat Oppenheimer.

Apalagi kemudian Nolan menambahkan visualisasi berupa partikel atom di sekeliling kepala Oppenheimer dan visual yang disruptif sekaligus unik pada momen-momen yang menggambarkan peperangan batin dan pikiran Oppenheimer dalam menciptakan rumusan yang kelak akan mengubah dunia selamanya.

rottentomatoes.com
rottentomatoes.com
Lebih gilanya lagi adalah ketika Nolan benar-benar berhasil merekonstruksi adegan tes peledakan bom atom tanpa CGI, karena benar-benar diaplikasikannya langsung dengan practical effect yang produksinya top notch. Pun dia juga membuat replika kota Los Alamos yang pada saat itu menjadi markas para ilmuwan yang bekerja non-stop demi terciptanya senjata nuklir pertama di dunia. Perang dingin bahkan sudah dimulai sebelum perang dunia ke-2 benar-benar usai.

foto asli Los Alamos di masa itu (santamariatimes.com)
foto asli Los Alamos di masa itu (santamariatimes.com)
Tidak seperti yang dikerjakan Nolan pada Interstellar, Inception, Tenet atau Memento yang memainkan konsep ruang dan waktu sehingga kadang membuat penonton kebingungan, Oppenheimer tidak menggunakan formula yang sama.

Konsep akrobatik waktu digantikan oleh konsep perpindahan penceritaan secara subjektif dari sudut pandang orang pertama dan objektif dari sudut pandang orang ketiga yang kemudian dipisahkan dengan visual berwarna dan hitam-putih. 


Perpindahan gaya visual ini di awal mungkin terasa membingungkan, namun seiring berjalannya film, kepingan puzzle pun akhirnya terbentuk dan menghadirkan konklusi yang tak hanya klimaks namun juga dengan gaya Nolan yang orang-orang zaman sekarang sebut sebagai momen yang "mindblowing".

Oppenheimer juga bagi saya adalah film Nolan yang cukup "ringan" untuk dinikmati. Meskipun gaya berceritanya tidak linear, namun ini adalah film Nolan yang tak perlu membuat penonton mengernyitkan dahi. Bahkan bagi saya, cara Nolan bercerita di Dunkirk tak sebagus di Oppenheimer apabila konteksnya sama-sama film sejarah.

Benar bahwa ada istilah-istilah fisika kuantum dan bahasa-bahasa keilmuan lainnya yang mungkin beberapa bikin bingung. Namun itu semua tak menganggu keseluruhan cerita yang ada. Tetap bisa dinikmati karena kita seperti masuk ke kelas di mana Oppenheimer dan fisikawan lainnya bertindak sebagai dosennya.

geektyrant.com
geektyrant.com
"Jujur" karena Oppenheimer menurut saya tidak membuat sang tokoh utama menjadi seorang "pahlawan" yang absolut. 

Harus diakui Oppenheimer adalah seorang fisikawan yang "berjasa" dalam membuat partikel atom untuk digunakan sebagai senjata pemusnah massal yang mengerikan. Dunia tak lagi sama setelah kedua bom diterjunkan ke Hiroshima & Nagasaki yang menelan banyak korban jiwa pada masa itu. Bahkan derita moralnya terus ada hingga saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun