Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Flora & Ulysses", Karena Menjadi Pahlawan Super Tak Harus Memiliki Kostum

9 Maret 2021   13:29 Diperbarui: 9 Maret 2021   18:56 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah petualangan yang kelak mengubah arti dari pahlawan super itu sendiri. Petualangan yang kelak menyadarkan orangtuanya bahwasanya masih ada cinta dalam keluarga tersebut.

***

Sumber: mamasgeeky.com
Sumber: mamasgeeky.com
Pada dasarnya Flora & Ulysses adalah sebuah film drama keluarga dengan bumbu cerita superhero yang sangat ringan dan mudah dicerna. Sehingga bisa dipastikan, film ini akan sangat mudah diterima oleh anak-anak.

Inti cerita dan pesan kehidupan tentang arti sebuah keluarga serta betapa berharganya sosok orang tua bagi anak sangat menghiasi film petualangan ini. Tentunya menjadi tontonan positif yang baik untuk diserap anak-anak.

Meskipun membawa semacam surat cinta untuk berbagai karakter superhero yang dikenal dunia, namun film ini juga ingin menyampaikan pesan bahwa sudah seharusnya dunia mengubah cara pandangnya terhadap sosok superhero itu sendiri. 

Bahwasanya karakter superhero yang lebih terasa realistis, relevan, dan relate dengan kehidupan manusia modern sudah semestinya mendapatkan tempat di hati setiap pembaca ataupun penontonnya. Dan hal tersebut berhasil disampaikan secara implisit tanpa terasa preachy.

Sumber: disneyplusoriginal.disney.com
Sumber: disneyplusoriginal.disney.com
Pemilihan dua karakter utama berbeda spesies juga membuat film ini memiliki energi yang sama layaknya film produksi Disney di tahun 2009 silam berjudul G-Force. 

Bedanya G-Force menggunakan karakter hewan guinea pigs/marmut sebagai pasukan super terlatih. Sementara Ulysses adalah seekor tupai berkekuatan super yang asal kekuatannya juga masih misteri hingga film berakhir.

Flora & Ulysses juga memiliki unsur komedi yang begitu kental. Berbagai jokes yang dilemparkan memang sederhana namun cukup efisien untuk mengundang tawa. Khas film-film Disney pada umumnya.

Matilda Lawler si pemeran Flora juga cukup baik menampilkan karakter seorang bocah cerdas nan kritis, yang lantas menjadi nyawa utama film ini. Di mana chemistry-nya dengan Ben Schwartz tak hanya berhasil menghadirkan berbagai adegan jenaka di sepanjang film namun juga sentimentil terkait usaha sang anak dalam memberikan semangat hidup dan berkarya bagi ayahnya.

Hanya saja chemistry-nya dengan Ulysses justru terasa kurang. Tergantikan dengan sosok sang ayah yang memang selalu berpetualangan bersama di sepanjang film. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun