Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Extraction", Pertempuran Brutal di Tengah Aksi Penyelamatan

8 Mei 2020   01:35 Diperbarui: 8 Mei 2020   13:40 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Military Action yang Memenuhi Syarat

Theartdesk.com
Theartdesk.com
Sebagai film bergenre military action yang apik dan watchable, Extraction sejatinya sudah lebih dari cukup dalam memenuhi syaratnya. Adegan kejar-kejaran menggunakan mobil, pertempuran penuh ledakan, perkelahian satu lawan banyak, hingga adu jitu dalam menggunakan senjata api, begitu padat memenuhi 2 jam durasi filmnya.

Timeline ceritanya pun hanya selama 2 hari, dimulai dari penculikan Ovi Mahajan(Rudhraksh Jaiswal) hingga aksi penyelamatannya. Maka bisa dipastikan bahwa pace film ini begitu cepat dengan berbagai adegan aksinya, yang lantas harus mengorbankan sisi drama serta pendalaman karakternya.

Namun hal tersebut sejatinya memang tak diperlukan untuk sebuah film action yang mengutamakan kemewahan dalam tiap porsi adegan laganya. Dan beruntungnya Extraction mampu memberikan sajian laga yang cukup memuaskan mata para penikmat film action.

Wajar saja karena film debutan sutradara Sam Hargrave ini berasal dari seorang sutradara yang sebelumnya telah berpengalaman sebagai stunt coordinator dan body double di berbagai film blockbuster dunia seperti franchise MCU, Deadpool, The Accountant, serta Atomic Blonde. Sehingga kualitas adegan aksinya pun cukup terjaga dengan baik.

Sumber gambar: latimes.com
Sumber gambar: latimes.com
Koreografi pada adegan aksinya sendiri cukup brutal dan hampir menyamai kualitas koreografi John Wick. Penulis juga cukup menyukai koreografi film ini karena terasa lebih real dan lebih terasa nuansa military combatnya.

Apalagi ditambah dengan pergerakan kamera yang brilian dari Newton Thomas Sigel(Three Kings, Bohemian Rhapsody) yang semakin membuat setiap adegan perkelahian terasa begitu padat, cepat, dan meyakinkan. 

Sehingga tak jarang membuat kita ikut berteriak seru, menggumam gemas, bahkan bergidik ngilu ketika melihat visualisasi finishing move hingga mengeluarkan bunyi tulang yang remuk dipatahkan.

Pun tone warna dominan coklat yang dipilihnya untuk visualisasi kota Dhaka semakin menjadikan kota tersebut layaknya medan pertempuran di Timur Tengah. Terasa panas, semrawut, dan berbahaya di saat bersamaan.

Sumber gambar: collider.com
Sumber gambar: collider.com
Sedangkan dari sisi penulisan skrip dan pengembangan cerita, ada nama Joe dan Anthony Russo yang turut berperan di dalamnya. Praktis dari sisi narasi film ini cukup rapi meskipun ceritanya sendiri harus diakui masih mengikuti formula film action kebanyakan.

Namun kombinasi aktor lokal dan Hollywood di film ini secara mengejutkan juga cukup seimbang. Dalam artian di sini Hollywood tidak serta merta menjadi jagoan tunggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun