Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Star Wars: The Rise of Skywalker", Penutup 40 Tahun Saga Perang Bintang yang Epik dan Emosional

18 Desember 2019   16:35 Diperbarui: 23 Desember 2019   03:15 1837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penutup Saga yang Epik dan Emosional

Sumber: eksklusif disney
Sumber: eksklusif disney
Sebagai film yang konon menjadi akhir dari saga yang dimulai sejak 43 tahun lalu, The Rise of Skywalker sejatinya cukup baik dalam memberikan sajian penutup yang spektakuler.

Semua elemen dari saga Star Wars yang kita inginkan bahkan kita butuhkan, berhasil dimunculkan ke dalam film yang memiliki durasi 2 jam 21 menit ini.

Duel lightsaber yang epik dan perang pesawat tempur galaksi yang seru dan megah, menjadi contoh bagaimana kemasan full action-packed langsung terasa sejak menit pertama film ini. Tidak seperti film-film Star Wars sebelumnya, The Rise of Skywalker langsung menggempur kita dengan aksi berintensitas tinggi sejak adegan pembukanya dimulai.

Konflik batin dalam diri Rey dan Kylo Ren pun lantas berkembang di antara gempuran aksi pada galaksi nun jauh disana tersebut. Sebuah konflik yang kelak akan menentukan sisi apa yang mereka pilih.

Sumber: eksklusif disney
Sumber: eksklusif disney
The Rise of Skywalker juga menjadi film Star Wars yang paling menyeramkan berkat suasana gelap yang tergambar di sepanjang film. Walaupun kemudian atmosfer film kembali seimbang berkat line komedi yang tetap menyertai banyak adegannya melalui tingkah jenaka BB-8, C-3PO dan Chewbacca.

Sinematografi film ini juga sangat luar biasa. Setiap shoot-nya yang juga menggabungkan elemen visual effect dan sound effect yang terasa nyata, sungguh tampil sangat mengagumkan. 

Dari mulai landscape planet hingga adegan duel lightsaber sungguh mampu menciptakan pengalaman sinematik yang membuat tubuh menggelinjang. Oh iya, tontonlah di layar IMAX untuk mendapatkan feel yang maksimal.

Ya, meskipun menurut penulis pribadi untuk beberapa shoot pada The Last Jedi masih mengungguli film ini. The Last Jedi lebih terasa grande, mistis dan melankolis.

Sumber: indiewire
Sumber: indiewire
Pujian jelas patut diberikan pada duet Adam Driver dan Daisy Ridley. Keduanya tak hanya mampu menampilkan "battle of the force" yang kokoh, namun juga menunjukkan love-hate relationship yang terus membuat penasaran. Mereka tak hanya saling membenci namun juga saling membutuhkan karena alasan yang pada akhirnya terjawab di sini.

Sementara Osar Isaac dan John Boyega tentu menjadi sorotan lain yang tak boleh diabaikan begitu saja. Keduanya semakin menarik dalam menunjukkan persahabatannya sekaligus meyakinkan kala dibutuhkan untuk menjadi sosok pemimpin muda bagi para Resistance.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun