Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Modern Love", Makna Pertemuan, Perpisahan dan Penebusan dalam Kehangatan 8 Cerita Cinta

18 November 2019   00:16 Diperbarui: 18 November 2019   15:52 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tina Fey & John Slattery (movieline.com)

Dan untuk menjawab tren sosial yang dicintai para SJW -heuheu-, serial ini pun kemudian melengkapinya dengan tema LGBT lewat episode Hers Was a World of One(Olivia Cooke, Andrew Scott).

Episode ini sejatinya cukup oke dalam memberikan gambaran yang relevan terkait kisah cinta pasangan sejenis, namun sayangnya episode ini tak begitu memberikan after taste yang maksimal layaknya episode-episode lainnya selain kemunculan Ed Sheeran yang mengejutkan, heuheu.

Anne Hathaway sebagai penderita bipolar (nytimes.com)
Anne Hathaway sebagai penderita bipolar (nytimes.com)
Pendekatan sedikit berbeda kemudian dilakukan John Carney pada episode ke-3 berjudul Take Me as I Am, Whoever I Am(Anne Hathaway, Gary Carr). Membawa tema kisah cinta yang dialami seorang wanita penderita bipolar, serial ini lantas mengemasnya dengan broadway style yang membuatnya nampak seperti film-film musikal semisal La La Land dan Les Miserables. Cukup unik dan segar.

Bahkan pada episode ini Anna Hathaway ikut menyumbangkan suaranya pada sebuah lagu yang menjadi musik pengiring salah satu adegan tarian flash mob yang seru.

Jane Alexander dan James Saito(Meaww.com)
Jane Alexander dan James Saito(Meaww.com)
Serial ini lantas menutupnya dengan episode yang memberikan penceritaan klimaks yang seakan menjadi kesimpulan dari seluruh rangkaian antologi cinta Modern Love. 

Berjudul The Race Grows Sweeter Near It's Final Lap (Jane Alexander, James Saito), episode ini lantas menceritakan bagaimana event olahraga lari mempertemukan dua sejoli di usia yang tak lagi muda. Sangat hangat, namun juga lucu dan efektif mendatangkan tangis haru.

Seakan menjadi bukti nyata bahwa datangnya cinta tak kenal batasan usia bahkan perbedaan ras sekalipun. Pertemuan Margot dan Kenji seakan menjadi kontradiksi atas kisah cinta 'unyu-unyu' yang kerap diidentikkan dengan pasangan remaja. Hei, pasangan kakek-nenek ini juga tak kalah 'unyu' loh kisah cintanya.

Sedikit spoiler, episode ini memang sad ending dikarenakan Margot yang harus rela ditinggal selamanya oleh Kenji. Namun kemudian menjadi happy ending kala Margot akhirnya bisa merasakan bagaimana kemurnian cinta itu ada walaupun hadir sesaat dan 'life must go on' apapun yang terjadi. 

Usatoday.com
Usatoday.com
Seperti judulnya yaitu The Race Grows Sweeter Near It's Final Lap, hidup memang kadang jauh lebih manis di sisa-sisa putaran akhir. Layaknya sebuah ajang lari, putaran akhir memang menjadi putaran yang paling melelahkan. Dan menjadi momen yang menyadarkan kita bahwa sejatinya perjuangan akan segera berakhir dan segala kelelahan akan segera terobati. 

Namun layaknya sebuah ajang lari, pada momen putaran akhir jugalah kelak kita akan menyadari siapa yang selama ini setia menjadi partner perjalanan kita, yang selalu menyemangati dan menemani apapun kondisi kita. 

Sehingga pada saatnya harus selesai segala perlombaan hidup kita di dunia, kita sudah berada di sisi orang yang tepat, yang bisa mengantarkan kita melewati garis finish dengan cinta yang menjadi kalung medalinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun