Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Pentingnya Program "Rewatching The Classics" di Bioskop Nasional

12 Agustus 2019   17:05 Diperbarui: 17 Agustus 2019   11:53 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: newyorker.com

Sumber ilustrasi: Theculturetrip.com
Sumber ilustrasi: Theculturetrip.com
Mulai dari penayangan kembali film lawas Lewat Djam Malam, Tiga Dara, atau Badai Pasti Berlalu misalnya, tentu saja akan membuka kesempatan bagi generasi lawas untuk bernostalgia dan generasi baru untuk belajar dan mengetahui kebudayaan seperti apa yang terpotret pada masa itu lewat deretan film lawas tersebut.

Pun film-film dengan karakter ikonik semisal Suzanna, Warkop DKI dan Barry Prima, juga bisa menjadi pilihan untuk ditayangkan kembali.

2. Amerika dan Jerman sebagai Percontohan
Dengan Amerika Serikat yang saat ini menjadi pemimpin dalam industri perfilman dunia dan Jerman sebagai salah satu negara penghasil film berkualitas di benua Eropa, tentu bisa menjadi negara percontohan terkait bagaimana cara mereka dalam melestarikan film-film lawasnya.

Museum Lichtspiele (Total-munich.com)
Museum Lichtspiele (Total-munich.com)
Di Jerman konon cukup banyak bioskop yang menyediakan film lawas yang sudah dikonversi ke dalam format digital sehingga bisa disesuaikan dengan infrastruktur bioskop modern. 

Bahkan dilansir dari www.total-munich.com, salah satu dari 3 bioskop tertua di Jerman yaitu Museum Lichtspiele, masih rutin menayangkan film-film lawas dengan audio original. 

Dengan film cult The Rocky Horror Picture Show menjadi film terlama yang rutin ditayangkan selama 2x dalam seminggu sejak tahun 1977 dan membuatnya mendapatkan Guiness Book of Records berkat konsistensi penayangannya itu.

Epictheaters.com
Epictheaters.com
Sedangkan di Amerika Serikat kita bisa melihat program Flashback Cinema yang digagas oleh John Hersker, seorang pegiat industri film yang sebelumnya memegang posisi Vice President di Paramount Pictures. 

Bekerjasama dengan berbagai jaringan bioskop di negeri paman Sam semisal Amstar Cinemas, Cinemawest, CMX Cinema dan masih banyak lagi, film-film lawas mulai dari Big Trouble in Little China, Grease hingga trilogi The Lord of The Rings, diputar kembali selama 2x seminggu. Dengan film-film lawas tersebut dibentuk menjadi program seri dengan total 6 minggu penayangannya.

John Hersker beranggapan bahwa biar bagaimanapun film tetaplah sebuah sajian yang hanya bisa dinikmati secara maksimal pada instalasi ala teater, dengan layar besar dan sound system maksimal serta dinikmati bersama penonton lain tentunya.

Memang film-film lawas tersebut terkadang juga bisa kita nikmati lewat kepingan dvd atau blu-ray serta tayangan pada tv kabel. Tapi sekali lagi, experience lah yang membedakannya.

Jadi bagaimana, alasan experience ini juga bisa diaplikasikan di Indonesia bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun