Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

ILP, Gebrakan Musik Progresif Metal dari Indra Lesmana

16 Juni 2018   15:33 Diperbarui: 18 Juni 2018   02:38 3291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indra Lesmana (Kompas/Vitalis Yogi)

Dua jempol saya angkat untuk mini album ILP bertajuk Sacred Geometry ini. Album ini tidak mencoba mengikuti gaya dari band-band progresif metal lain yang sudah dikenal publik internasional. Album ini jelas menjadi dirinya sendiri dan memperkenalkan ke publik tentang siapa ILP sebenarnya.

CHON metalsucks.net
CHON metalsucks.net
Referensi dari berbagai band progresif metal atau progresif rock di seluruh dunia jelas cukup kental di album ini. Jika kita terbiasa mendengarkan komposisi musik dari band progresif metal ataupun progresif rock seperti misalnya Yes, Majestic, Dream Theater, Animal as Leaders, Octavision, Planet X bahkan Chon, referensi tersebut jelas bisa kita rasakan pada mini album ILP ini. Namun disitulah uniknya musik ILP ini. Dengan banyaknya referensi yang dibawa masing-masing personil jelas semakin memperkaya musik yang disuguhkan ILP ini. Alih-alih menjadi sama dengan band lain, ILP tampil menjadi diri sendiri.

Indra Lesmana yang menurut penuturannya pada Musikeras.com, tumbuh mendengarkan band-band progresif lawas seperti Yes, Genesis, Emerson Lake & Palmer dan King Crimson, jelas mempengaruhi sebagian besar komposisi lagu-lagu ILP ini. Sound keyboard dan synthesizer nya terkadang mengingatkan saya akan komposisi lagu dari band Yes, meskipun tidak bisa dipungkiri pengalamannya yang lebih lama di ranah fusion juga banyak mempengaruhi komposisi musik ILP ini. Ketukan menggantung khas fusion dikombinasi dengan distorsi gitar yang gagah, jelas menjadi sesuatu yang menyegarkan di genre musik progresif metal.

rockapedia.com
rockapedia.com
Album mini Sacred Geometry yang sejatinya merupakan lagu yang memiliki cerita bersambung dan dibagi dalam empat bagian tersebut, mengingatkan kita akan komposisi lagu bercerita milik Dream Theater. Ke empat lagu tersebut sejatinya tidak bisa diperdengarkan secara acak jika ingin merasakan pengalaman yang utuh dan sebenarnya pada ke empat bagiannya. Lagu harus diperdengarkan secara urut karena berisi satu cerita. Meskipun begitu, mendengarkan salah satu atau secara acak pun sah-sah saja sebenarnya.

Sound yang dihasilkan pun sangat gahar dan solid. Tidak seperti band metal tanah air lain yang pernah saya dengarkan dimana output nya terasa sangat menyakitkan di telinga, output musik yang dihasilkan ILP sangatlah padat dan berkualitas tinggi. Seluruh instrumen mampu dimaksimalkan dan hampir tidak ada sound antar instrumen yang "bertabrakan". Bisa dibilang, sound ILP sangat nyaman untuk diperdengarkan.

Kesimpulan

Pada akhirnya, ILP benar-benar telah sukses menjelma menjadi band pendatang baru yang patut diperhitungkan. Nama besar Indra Lesmana jelas menjadi sebab band ini sangat dinanti kehadirannya terutama peluncuran album penuhnya. Musik progresif metal jelas bukanlah musik yang bisa didengarkan oleh semua orang. Musik ini jelas memiliki segmentasinya tersendiri.

Musik ini pun tidak hadir tanpa kekurangan. Vokal menjadi satu-satunya kekurangan pada album ini menurut saya pribadi. Kualitas vokal Ragot memang tidak diragukan lagi. Selain suara yang "rock" banget, range vokal Ragot yang luas memungkinkan dirinya untuk bernyanyi dari nada rendah ke nada tertinggi sekalipun dengan cukup mudah.

Namun sayangnya, kualitas vokal yang baik tidak diiringi dengan pelafalan bahasa Inggris yang cukup baik. Saya pribadi cukup kesulitan mendengarkan lirik berbahasa Inggris yang dinyanyikan oleh Ragot karena memang tidak begitu jelas. Mengingat ke depannya lagu-lagu pada ILP akan didominasi lirik berbahasa Inggris, rasanya ini menjadi satu-satunya PR bagi Indra Lesmana untuk bisa memperbaiki hal ini.

Namun begitu, apa yang dihadirkan Indra Lesmana ini jelas menjadi angin segar bagi musik tanah air ditengah gempuran musik Indonesia yang monoton di genre pop. Dan harapan ke depannya adalah semakin banyak musisi Indonesia yang berani keluar dari "zona nyaman" untuk menghasilkan musik yang berkualitas dan tidak kalah dengan apa yang dihasilkan oleh para musisi dunia.

deskgram.org
deskgram.org
Dan untuk para pembaca yang juga tidak sabar dengan band ini, di tanggal 27 Juni nanti ILP akan menggelar konser perdananya bertajuk ILP Showcase yang akan diadakan di 2 kota yaitu Jakarta dan Surabaya. Saya pribadi sangat penasaran dan bersemangat untuk hadir disana. Semoga, ada teman-teman kompasianer juga yang juga tertarik dan bisa kopdar di konser tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun