Januari sudah berlalu, dan beban harus ditanggung. Kini, beban terberat ada di pundak Arteta. Pada musim keenamnya melatih Arsenal, bebannya kini adalah setidaknya untuk mendaratkan timnya dengan mulus pada akhir musim nanti.
Arteta memiliki tugas untuk mengembalikan ketajaman timnya. Pasalnya, dalam dua laga nirgol sebelumnya, mereka juga sangat jauh dari kata klinis. Dari total 33 tembakan mereka dalam 2 pertandingan terakhir, hanya 3 yang mengarah langsung ke gawang.
Mau tidak mau, pendukung Meriam London kini harus bersabar setidaknya sampai Arteta menemukan solusi dari krisis lini depan ini. Jika tidak, maka tidak hanya fans yang harus menanggung performa buntu Arsenal kini, namun juga masa depan Arteta di Emirates juga bisa menjadi taruhannya.
Bukannya menolak mimpi juara Arsenal. Namun, faktanya Arsenal yang kini berada di peringkat kedua justru berada lebih dekat dengan Aston Villa di peringkat ke-10 dibandingkan Liverpool di puncak klasemen. Mereka kini tertinggal 13 poin dari Liverpool, sementara jarak Arsenal dengan Aston Villa hanya 12 poin. Sederhananya, Martin Odegaard cs. lebih mungkin untuk terperosok di klasemen ketimbang mengudeta The Reds untuk gelar juara.
Belum lagi jika membahas peluang Arsenal yang masih berkompetisi di Liga Champions. Dinanti PSV di babak perdelapanfinal, mungkin materi skuad Gunners masih lebih bagus daripada klub asal Belanda itu. Namun, mereka harus bersiap menghadapi salah satu dari Atletico atau Real Madrid pada babak perempatfinal.
Mungkin, musim ini bisa menjadi edisi lanjutan musim tanpa trofi pada era Arteta. Mungkin, tangga juara yang sudah didambakan para pendukung harus pupus lagi musim ini. Tapi, mungkin Arsenal juga harus sadar jika hasil musim ini adalah buah dari apa yang mereka perbuat sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI