Mohon tunggu...
Yonaria AgustinaSianturi
Yonaria AgustinaSianturi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Medan

Haii, perkenalkan saya Yonaria Agustina Sianturi, saya berasal dari Sidikalang, Sumatera Utara. Saya adalah seorang mahasiswi di Universitas Negeri Medan, Jurusan KIMIA Program Studi Pendidikan Kimia. Hobi saya adalah membaca nover dan komik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Usaha Jahit Pakaian sebagai Daya Dukung Pendapatan Keluarga

13 Desember 2022   15:04 Diperbarui: 13 Desember 2022   15:22 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Netty Situmorang(40). Dokpri

Usaha menjahit adalah kegiatan untuk mengubah bahan tekstil menjadi pakaian jadi yang bisa digunakan konsumen. Persiapan yang diperlukan untuk usaha menjahit ini adalah kemampuan menerjemahkan keinginan konsumen untuk mendapat pakaian sesuai seleranya, dan semakin bagus melayani konsumen, maka semakin dipercayai untuk menjahit pakaian mereka.

Ibu Netty adalah seorang ibu rumah tangga yang berusia 40 tahun, dan telah mendirikan usaha menjahit di kediamannya sendiri yaitu di Sidikalang, tepatnya di Perumahan Lae Mbulan Blok V No. 19. Usaha ini dikembangkannya sejak tahun 2000. Ia bisa menjahit kurang lebih sudah 22 tahun. Awalnya beliau dibantu oleh satu karyawannya, yang bernama Tetra yang merupakan adik dari ibu Netty. Namun setelah 12 tahun bersama, Tetra memutuskan untuk menikah dan membuka usaha jahit baju yang baru. (24/9)

Awal mula keahlian yang dimiliki oleh ibu Netty dimulai dari bakat beliau dalam hal menjahit dan kemudian mencoba untuk mengembangkan bakat tersebut dengan mengikuti kursus menjahit selama 2 tahun. Modal awal yang digunakan oleh beliau saat membuka usaha tersebut yaitu melalui bantuan dari lembaga kursus menjahit yang pada saat itu sedang mencari ahli dalam bidang jahitan.

Usaha ini diperjuangkan beliau untuk membantu sang suami yang bekerja sebagai petani demi membiayai kehidupan keluarga dan juga membiayai sekolah anak anaknya yang saat ini sudah duduk di bangku perkuliahan dan di bangku SMA.

Nama usaha jahitan yang dimiliki ibu Netty ini yaitu Rumah Mode Larisma. Melalui penjelasan dari narasumber, bahwa nama ini terinspirasi dari kerabatnya yang membuka usaha apotek yang kini sudah sukses. Beliau ingin usaha yang dijalankannya sukses seperti usaha yang dimiliki oleh kerabatnya yang nama usahanya sama yaitu Larisma.

Pendapatan yang diterima oleh Ibu Netty melalui usaha jahit pakaian ini bersifat fluktuatif. Hal ini disebabkan karena pademi Covid -19 yang melanda Indonesia. Dimana karena pandemi ini, banyak resepsi yang ditiadakan sehingga para konsumen banyak yan tidak menjahitkan pakaian lagi. Karena menurut penjelasan beliau, bahwa pendapatan yang diterima olehnya berasal dari jahitan untuk resepsi pakaian, sementara dari segi merehap baju, mengecilkan celana/ baju, menjahit atribut untuk dinas itu hanyalah pendapatan semata yang dimanfaatkan untuk biaya hidup sehari-hari.

Dalam bulan terakhir ini, pendapatan yang diterima oleh Bu Netty cukup meningkat sehingga kerugian yang dialami beliau selama pandemi Covid 19 tergantikan. Hal ini disebabkan, karena mulai adanya kebebasan dari pihak pemerintah untuk melakukan resepsi, sehingga para konsumen kembali untuk menjahitkan pakaian. Melalui penjelasan bu Netty bahwa pendapatan meningkat itu saat adanya resepsi pernikahan dimana pihak pengantin dan orang tua serta keluarga menjahit pakaian mereka bersama- sama, sehingga dapat dikatakan pendapatannya beroleh keuntungan. 

Dan juga, pendapatan meningkat itu di bulan Desember, karena di bulan itu adalah perayaan Natal, sehingga beberapa konsumen sebagian besar menjahit pakaian agar dapat dipergunaka saat perayaan Natal tersebut. 

"Tetapi, perayaan Natal tahun 2021 lalu, masih dibatasi oleh pemerintah kan, jadi tidak banyak orang yang menjahitkan pakaian mereka dengan alasan karena mereka merasa rugi jika menjahitkan pakaian Natal mereka sementara masih banyak pakaian yang bisa mereka kenakan di perayaan Natal tahun itu. Dan kebetulan juga kan di beberapa gereja tempat ibu tinggal ini perayaan Natal masih dibatasi atau bahkan ada yang melakukannya secara online", ujar ibu Netty.

Berikut grafik pendapatan yang diterima oleh Bu Netty pada bulan Agustus 2021 hingga Agustus 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun