Mohon tunggu...
Yolis Djami
Yolis Djami Mohon Tunggu... Dosen - Foto pribadi

Tilong, Kupang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sekadar Berbagi Cerita

30 Mei 2020   22:07 Diperbarui: 30 Mei 2020   23:59 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Rektor berbagi cerita dengan kami tentang sebuah perjuangan panjang. Perjuangan panjang hingga mendapatkan legalitas status kampus dari pemerintah. UPG 1945 NTT terlahir melalui sebuah perjuangan yang penuh onak dan duri. Menempuh jalan berliku nan menukik. Jalan terjal curam yang seram.

Perjuangan gigih yang sangat perih. Perjuangan yang dimotori oleh Bapak Samuel Haning, Bapak David Selan, Bapak Ully Riwu Kaho dan Bapak Darmanto Kisse. Mereka adalah empat sekawan yang menjadi ujung tombak berdirinya UPG 1945 NTT. Di dalam perjuangannya, mereka tidah hanya bermadi peluh, tapi bergelimang darah dan juga mempertaruhkan nyawanya. Bersyukur, Tuhan memelihara mereka dengan dahsyat.

Pak Samuel Haning selaku ketua BPH PGRI NTT memperkuat apa yang sudah diutarakan bapak Rektor. Oleh karna itu, beliau tidak berpanjang kata. Beliau justru dengan rendah hati menaikkan pujian pengagungan kepada Tuhan melalui beberapa nyanyian.

Beliau memiliki karakter vocal yang keren. Cirikhas vocal orang Indonesia Timur yang kental. Beliau memang penyanyi dan juga pencipta lagu. Maka perkenankan saya menyebutnya Broery UPG 1945 NTT. Sungguh luar biasa! Salut! Kiranya Tuhan memberkati dengan memperindah semua talenta yang Dia beri.

Tidak hanya sampai di situ. Beliau malah mengajak beberapa mahasiswa, karyawan dan dosen untuk melantunkan puji-pujian sorgawi. Pujian yang sangat menyentuh kalbu. Pujian yang menyadarkan setiap kami supaya hanya mengandalkan Tuhan dalam segala perkara.

Selanjutnya Bapak Darmanto memimpin doa. Doa syukur karena acara telah berlangsung tanpa hambatan berarti sekaligus doa makan. Doa sederhana bersahaja yang dinaikkan dengan khusyuk. Doa yang dipanjatkan dari hati yang tertunduk.

Sesudah doa kami menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun. Semua hadirin secara serempak spontan berdiri dan melantunkan pujian kebesaran bagi yang berulang tahun. Kami menyanyikannya dalam versi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Tumpeng yang secara mentereng mejeng di depan kami sejak awal acara langsung dieksekusi. Bapak Ketua BPH PGRI NTT, Samuel Haning, S.H., M.H., memotong puncak tumpeng. Pucuk puncak yang berwarna merah. Sebuah warna yang merepresentasi jiwa semangat. Semangat dalam segala hal.

Potongan tumpeng disuapkan kepada beberapa orang perwakilan. Pertama, kepada Rektor sebagai komandan tertinggi di lembaga ini. Kedua, kepada Ketua Panitia. Kemudian kepada perwakilan dosen, perwakilan karyawan dan mahasiswa.

Akhirnya kami semua menikmati santap siang bersama dalam suasana sukacita. Sekalipun hidangannya sederhana kami semua sangat bersyukur. Bersyukur karena dengan dana yang serbaterbatas panitia dapat menjamu para tamu.

Sesudah acara ramah tamah yang ramah, kami semua berpisah dengan membawa kenangan masing-masing. Kenangan yang membahagiakan. Kenangan yang membekas hingga perayaan ulang tahun berikutnya. Semoga!

Tilong-Kupang, NTT
Sabtu, 30 Mei 2020 (22.03 wita)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun