Mohon tunggu...
Yolanda Pratistha
Yolanda Pratistha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Menyukai topik seputar media: film, buku, musik, Internet, televisi.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

K-Drama Bertemakan Kesehatan Mental sedang Naik Daun, Apa Alasannya?

21 Juni 2022   18:30 Diperbarui: 21 Juni 2022   18:31 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penikmat drama Korea yang secara demografis tersebar dari berbagai rentang usia dan gender tentu sudah tidak asing lagi dengan Our Blues, My Liberation Notes, dan Tomorrow. 

Dirilis di waktu yang berdeketan pada bulan April tahun 2022 ini, ketiga judul drama Korea tersebut tidak bosan-bosannya menempati posisi Top 10 hingga Top 3 di berbagai platform streaming film dan drama seperti Netflix dan Viu. 

Konsisten memperoleh rating tinggi di setiap episodenya, tidak dapat disangkal bahwa drama-drama tersebut sukses membawa penonton larut dalam jalan ceritanya masing-masing. 

Sebelum ketiga drama di atas muncul dan berhasil meraih kesuksesan yang besar, sebetulnya sudah ada beberapa drama Korea sukses yang mengangkat tema seputar kesehatan mental seperti It’s Okay That’s Love pada tahun 2014 dan  It’s Okay to Not Be Okay pada 2020. 

Akan tetapi, ini pertama kalinya muncul tiga drama sekaligus dalam waktu yang berdekatan dengan tema serupa dan dibarengi kesuksesan yang serupa pula. Sebenarnya, apa penyebab atau faktor-faktor di balik kesuksesan tersebut?

Isu Kesehatan Mental Semakin Ramai Dibicarakan

Sebelum abad ke-20, masih banyak sekali salah kaprah mengenai kesehatan mental. Tidak jarang orang-orang mengasumsikan gangguan kesehatan mental sebagai sesuatu yang di luar nalar seperti hal-hal magis dan supernatural. 

Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, kesalahpahaman seperti ini juga masih sering terjadi bahkan pada abad ke-21 karena kurangnya edukasi. 

Minimnya edukasi terkait kesehatan mental dalam kehidupan sehari-hari dan pendidikan formal akhirnya membuat sebagian besar orang mencari alternatif untuk memahami isu tersebut. 

Akhirnya, selama sepuluh tahun terakhir banyak bermunculan platform dan media yang ditujukan untuk menyebarkan kesadaran akan isu kesehatan mental mulai dari drama televisi, majalah, LSM, film, dan lain sebagainya yang berdampak positif pada semakin meningkatnya pembicaraan mengenai kesehatan mental itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun