Pada masa pandemi COVID-19 ini, Universitas Sebelas Maret ikut berkontribusi dalam menghadapi COVID-19. Salah satunya dengan cara Universitas Sebelas Maret (UNS) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) merecognisi kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bisanya dilakukan berkelompok sekarang dilakukan secara individu di domisili masing-masing mahasiswa tersebut dalam bentuk penerjunan Relawan UNS Tanggap Wabah Wabah COVID-19.
Dampak Covid-19 secara merata mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat pada bidang kesehatan, pendidikan integrasi sosial, maupun sektor produksi. Dampak tersebut tidak menghalangi bagi kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Bila kegiatan pendidikan dan pengajaran dilakukan secara daring atau virtual, begitu pun dengan kegiatan kuliah kerja nyata.
Selama ini kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengharuskan mahasiswa berbaur dengan warga, namun dimasa pendemi ini, mereka diharuskan melaksanakan kegiatan secara online dan individu di desa asal mahasiswa. Namun, sesekali mereka turun langsung ke warga dengan membagikan bantuan berupa masker, handsanitizer dan poster tentang Covid-19.
Yohanes Mediyanto dari Prodi Pendidikan Teknik Mesin melaksanakan kegiatan KKN di Pucang Sawit RT 01/05 Jebres Surakarta di bawah bimbingan ibu Dr. Izza Mafruhah, SE, M.Si. Kegiatan KKN ini berlangsung selama kurang lebih 45 hari.
Tema KKN yang dilaksanakan adalah Supporting Pemahaman Masyarakat dengan tiga program utama yaitu pemahaman dan pencegahan penyebaran dilingkungan. Pada kegiatan pemahaman dilakukan dengan penyebaran poster melalui media Grup Chat terkait Covid-19, pembagian masker, handsanitizer dan bacaan tentang cara menggunakan masker dan cara mencegah penyebaran virus corona, pembuatan mainan panel surya dengan tujuan agar anak betah dirumah Stay at home dan mau untuk berjemur.
Dengan dilakukan kegiatan tersebut terdapat perubahan yang sangat tampak yaitu masyarakat mulai memakai masker ketika keluar rumah dan lebih menerapkan phsyical distancing. Masyarakat paham akan protokol kesehatan dan anak-anak mengetahui pentingnya stay at home dan berjemur