Mohon tunggu...
Yohanes Kafiar
Yohanes Kafiar Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Pemerhati Gejolak Sosial

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pakaian Tiruan Pigmen Cumi-Cumi

21 September 2022   23:49 Diperbarui: 22 September 2022   00:28 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika berhadapan dengan musuh, Sel pigmen pada kulit cumi-cumi segera berkontraksi, mengubah warna dan tekstur kulitnya agar beradaptasi dengan  corak dan kondisi lingkungan sekitar. (Adaptasi Tingkah Laku).

Sel kromatofora yang berada pada lapisan kulitnya cumi-cumi, memiliki kantong yang berisi pigmen warna dan dilapisi otot-otot kecil. Ketika berhadapan dengan musuh atau mangsa, otaknya mengirim sinyal untuk mengencangkan otot di sekitar kantong, lalu kantong dan pigmen itu mengembang dan seketika merubah warna dan struktur kulitnya dalam sekejap. Selain untuk menyamar dan mengelabui musuh, ia juga menggunakan cara ini untuk  mencuri perhatian pasangan agar dapat berinteraksi.

Peristiwa ini menginspirasi para ilmuwan dari University of Bristol Inggris untuk meniru dan menerapkan prinsip kerja hewan ini. Mereka menciptakan jenis bahan yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan seperti halnya cumi-cumi.

Mereka membuat bahan dari elastomer dielektrik elektroaktif berupa polimer lembut dan kenyal yang dapat dimanupulasi secara electrik. Material ini mengcopy-paste prinsip kerja sel pigmen pada cumi-cumi yang mampu merespon rangsangan di lingkungan sekitar secara otomatis dengan cepat.

Adaptasi tiruan pada kulit cumi-cumi ini dikembangakan pada pakaian “pintar" yang nantinya dapat berkamuflase, berubah corak dan tekstur dengan cepat sesuai kondisi lingkungan.

Penemuan ini diterapkan pada pakaian cloaking dan pakaian bercahaya dinamis. Pakaian ini dapat menyatu dengan berbagai lingkungan seperti di alam liar dan juga dapat digunakan sebagai sinyal dalam operasi pencarian dan penyelamatan (Search and Rescue/SAR) bagi para korban yang sedang dalam musibah atau bahaya. Kepala Peneliti, Aaron Fishman dan para timnya yakin dan berharap kedepannya mereka bisa mengembangkan lebih banyak corak dan pola dari yang sudah ada.

Oleh : Yohanes Kafiar

Referensi : 1

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun