Mohon tunggu...
Si Prusik
Si Prusik Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

seorang anak yang sedang merekrontruksi hidup..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Sederhana

27 Februari 2012   04:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:56 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Okay.. mari kita penulisan kali ini dengan bahasan yang agak sedikit cinta-cintaan..heee. Mengapa harus cinta? ya...karena semua orang punya cinta. Teringat dengan perkataan teman saya "cintailah pasangan mu secara sederhana"...hmmm. Yahhh..begitu banyak kandungan makna dalam perkataannya dia. Cinta yang sederhana...apakah maknanya?? mengapa harus sederhana??? apakah cinta itu tak harus kaya raya? tak harus mengumbar harta??tapi pada kenyataannya salah, di dalam cinta itu pasti akan terselip sebuah modus kemapanan atau kesejahteraan nantinya. Karena alasan itu, duit yangdulunya tak penting dalam hal percintaan seiring bertambahnya waktu dan sugesti dari orang lain tentang kemapanan, duit berhasil naik peringkat menjadi sesuatu yang penting. Cinta yang sederhana... hmmm, tapi tak sesederhana ketika mencurahkan sesuatu untuk hal atau orang yang dicintai. Kedalaman makna tak sesederhana seperti yang kita ucapkan sehari-hari. Perbedaan porsi cinta antara dua insan manusia berpengaruh terhadap kelangsungan kedepannya. Misalnya, nilai cinta yang cowok 75% dan nilai cinta cewek 25%. Hal itu masalah yang klasik dan sederhana tapi sering kali diabaikan. Cinta itu dalam makna ketika pengorbanan tidak hanya dilakuakan oleh satu insan saja, melainkan dua insan yang ada didalam belenggu cinta. Cinta yang sederhana... ????? apakah kalau setiap keluar makan, bayar sendiri-sendiri, apakah kalau makan di warteg melulu..... Kalau kaya gini mah namanya bukan cinta yang sederhana, tapi pelit...haaaa yahhh...beginilah cinta. Sederhana tapi butuh pendalaman makana yang itu tidak sesederhana yang kita pikirkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun