Mohon tunggu...
Yogi Prasetya
Yogi Prasetya Mohon Tunggu... -

journalist, entepreneur wannabe, dreamer, moviegowers

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kompetisi Tanpa Ampun

3 Agustus 2011   02:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:08 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu lagi teman dari ponsel merek lokal cukup ternama bakal menyerah. Saat ini mereka bertahan hanya untuk menghabiskan sisa produk yang ada. Ponsel merek lokal lainnya tetap bertahan dalam persaingan dan mencoba mengubah strategi. Berusaha lebih fokus pada penguatan brand. Sementara itu ponsel Lenovo mulai masuk Indonesia. Ponsel Lenovo memiliki kekuatan brand nomor satu di negeri Cina. Terdengar kabar juga akan masuk ponsel merek baru ke Indonesia. Produk ini merupakan hasil kolaborasi 8 (delapan) pabrikan ponsel terbesar di Cina. Dan sudah beredar juga foto Nokia C2-6 di jagad maya. Ponsel entry level yang sudah memiliki kemampuan Dual simcard.

Nah, benang merah apa yang menyatukan kejadian-kejadian diatas? Kompetisi brutal!Ya kompetisi tanpa ampun. Itulah yang akan terjadi di industri ponsel bila melihat kejadian diatas. Logikanya, saat pemain raksasa seperti Nokia sudah mulai merangsek ke wilayah para pemain kecil, maka ini warning yang cukup serius bagi pemain merek lokal. Plus, pemain dari Cina bakal langsung bertarung di Indonesia. Ini juga harus menjadi perhatian utama.

Dalam kondisi seperti ini siapa yang dapat bertahan? Tentu saja mereka adalah para pemain bermodal besar dan memiliki strategi bisnis yang tepat. Memiliki modal besar di industri ini memang sebuah keharusan. Tapi lebih penting lagi adalah memilih strategi bisnis yang tepat. Strategi bisnis yang tepat bisa diwujudkan bila perusahaan itu memiliki visi dan misi. Visi dan misi ini kemudian dielaborasi dalam sebuah strategi bisnis yang komprehensif. Mencakup kualitas sumber daya manusia, produk, harga, sales & marketing, promosi & branding, jalur distribusi serta layanan purnajual.

Memang, beberapa vendor merek lokal telah melakukan itu semua. Tapi lebih banyak lagi yang hanya sekedar berjualan semata. Harga murah yang menjadi jualan utama mereka. Semuanya menjadi pilihan masing-masing. Namun harus diingat, kekuatan tertinggi tetap ada di tangan konsumen. Siapa yang dapat merebut hati mereka, itulah yang akan menjadi pemenang. Akankah the winner takes all?Maybe yes, Maybe No.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun