Internet dan cyber culture telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak-anak dan remaja, maka diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan agar tetap menggunakan internet dengan aman. Dalam hal tersebut peran orang tua sangatlah penting.
Orang tua harus mengawasi dan mendampingi anak-anak mereka dalam melakukan aktivitas di dunia digital. Dalam fase remaja biasanya seorang anak sedang gencar - gencarnya mencari jati diri, oleh karena itu apabila seorang anak masuk dalam pusaran dunia maya yang sudah memiliki macam - macam budaya didalamnya, tidak semua yang ada didalam internet merupakan hal positif. Orang tua harus membuat seorang anak terbuka mengenai apa saja yang dilakukan didunia maya.
Jadilah “teman” di akun jejaring sosial anak. Di sini orang tua dapat bergabung dan berkomunikasi secara intensif dengan anak-anak untuk menciptakan lingkungan yang aman dan positif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja.
Selain peran orang tua, peran pemerintah juga di butuhkan. Perusahaan penyedia jasa internet dan pemerintah, perlu meningkatkan keamanan konten atau melakukan proteksi sehingga dapat menjadikan dunia maya sebagai ruang yang aman dan positif bagi anak anak dan remaja untuk hidup dan tumbuh. Banyak anak-anak yang tidak terlindungi dari konten negatif yang ada di internet, dikarenakan sebagian besar dari mereka tanpa sengaja mendapatkan pesan pop-up atau mendapatkan melalui tautan yang menyesatkan.
Dunia internet tidak lepas dari pengaruh negatif maupun positif. Karena itu, komunikasi orang tua dan anak sangat diperlukan untuk meminimalkan sisi negatifnya. Dalam usaha memaparkan sisi positifnya, bisa dilakukan melalui kampanye atau seminar di sekolah maupun lembaga formal dengan menyebarkan brosur-brosur ke institusi pendidikan dan keluarga tentang pentingnya penggunaan internet secara sehat. Brosur juga dapat berupa panduan bagi orang tua dalam menyikapi perkembangan internet yang demikian pesat.
Sebagai remaja juga harus dapat bijaksana dalam mengikuti arus perkembangan internet yang ada sekarang ini, dan tidak terjebak pada pergaulan yang ada pada penggunaan internet.
Adanya culture baru didunia maya atau disebut cyberculture merupakah hal yang seperti kita ketahui, persoalan mengenai terbentangnya lautan informasi dalam cyberspace berefek panjang pada terbukanya cyberculture yang sarat dengan nilai-nilai yang mengancam kematian sosial, oleh karena itu sebagai remaja yang menjadi penerus bangsa harus mampu untuk memisahkan antara dunia maya dan dunia nyata, sehingga kegiatan dilingkungan sosial tetap berjalan dengan baik.