Menjadi agen pelestari budaya melalui platform digital;
Mampu mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam proyek dan aktivitas pembelajaran berbasis teknologi;
Meningkatkan daya saing global tanpa kehilangan identitas lokal.
2. Penguatan Kohesi Sosial melalui Media Tradisional
Sementara itu, materi kedua berfokus pada pentingnya media tradisional sebagai jembatan sosial, yang selama ini terbukti mampu menyatukan warga dari berbagai latar belakang usia, etnis, bahasa, dan budaya. Materi ini bertujuan untuk:
Menumbuhkan kembali ruang interaksi lintas generasi melalui media rakyat seperti wayang, ketoprak, dan permainan tradisional;
Menghidupkan nilai gotong royong dan silaturahmi dalam masyarakat desa maupun kota;
Menjadi sarana efektif untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan dan kebijakan publik dengan pendekatan yang humanis dan familiar.
Landasan Kontekstual
Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 1.300 suku bangsa dan ratusan bahasa daerah, Indonesia dihadapkan pada tantangan besar dalam menjaga persatuan nasional di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat. Materi ini hadir sebagai bagian dari solusi, dengan mengedepankan pendekatan lokal dan kontekstual dalam memperkuat fondasi kebangsaan dan semangat inklusivitas sosial.
Pemberian materi ini diharapkan mampu memperkuat fungsi legislasi, representasi, dan pengawasan anggota DPRD dalam menjalankan tugas konstitusional sekaligus memperluas jangkauan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya sinergi antara budaya, teknologi, dan pendidikan.