Mohon tunggu...
Yogi Firmansyah
Yogi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - XII MIPA 4 SAVAL

ALLAHUAKBAR...!!!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sang Pelopor dan Penyatu

21 November 2021   13:16 Diperbarui: 21 November 2021   13:55 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : www.boombastis.com

Mendengar jawaban sang guru, Hasyim segera meminta ijin untuk membantu mencarikan cincin yang jatuh itu, Langsung saja Hasyim masuk ke kamar mandi dan membongkar tempat pembuangan akhir

karena hormat dan sayangnya kepada guru,tanpa pikir panjang hasyim langsung masuk ke tempat pembuangan akhir dan dikeluarkan isinya. Setelah dikuras seluruhnya, dan badan Hasyim penuh dengan kotoran, akhirnya cincin milik gurunya berhasil diketemukan.

"apakah ini adalah cincin milik tuan guru? " Tanya hasyim

Betapa riangnya sang guru, melihat muridnya telah berhasil mencarikan cincin miliknya  itu. Sampai terucap doa "Aku ridho padamu wahai Hasyim, Ku doakan dengan pengabdianmu dan ketulusanmu, derajatmu ditinggikan. Semoga dan pasti kauku doakan menjadi orang besar, tokoh panutan, dan semua orang cinta padamu".

Setelah dari pesantren Kiai Kholil, Hasyim melanjutkan mencari ilmu  di pesantren Siwalan Panji di Sidoarjo yang diasuh oleh Kiai Ya'kub. Pada usia 21 tahun, Hasyim Asy'ari menikah dengan Nafisah, salah seorang puteri Kiai Ya'qub. Pernikahan itu dilangsungkan pada tahun 1892.

Atas nasihat Kiai Ya'kub, Hasyim akhirnya meninggalkan tanah air untuk berguru pada ulama-ulama terkenal di Makkah sambil menunaikan ibadah haji bersama istri dan mertuanya. Namun, saat berada di Mekah, istri Hasyim Asy'ari meninggal dunia. Demikian pula dengan anaknya yang menyusul 40 hari kemudian di Makkah.

Setelah itu, Pada 1899 sepulang dari Makkah, Hasyim Asy'ari mendirikan Pesantren Tebuireng. Setelah mendirikan Pondok Pesantren Tebu Ireng, Pesantren Tebu Ireng yang saat itu berdekatan dengan Pabrik Cukir yang dibuat oleh kolonial Belanda pada tahun 1835, merupakan sebuah perlawanan atas modernisasi dan industrialisasi penjajah untuk memeras rakyat.

pada 31 Januari 1926 hasyim mendirikan sebuah organisasi bernama Nahdlatul Ulama (NU), bersama beberapa ulama lainnya.

berdirinya NU pada saat itu dikarenakan situasi dunia Islam yang sedang dilanda pertentangan paham, antara paham pembaharuan dengan paham bermadzhab.

Hasyim pernah diberi anugerah bintang jasa, Namun pemberian dari Belanda ini jelas ditolak olehnya. Ia mengeluarkan fatwa jihad melawan penjajah dan fatwa haram bagi rakyat Indonesia, yang pergi haji dengan fasilitas Belanda. Karena sifatnya tersebut, Hasyim diancam akan dibunuh dan Pondok Pesantren miliknya, yaitu Tebu Ireng akan dibakar habis.

Setelah masa penjajahan belanda berakhir, jepang adalah masalah baru. Jepang datang ke Indonesia untuk menjajah jua. Hasyim membangkitkan rasa perlawanan dimana-mana dengan mengeluarkan resolusi jihad untuk melawan sekutu bersama dengan para ulama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun