kalimat ini sering terngiang dalam benak saya sebagai seorang pemuda yang lasih bergelut dengan urusan percintaan. Kalimat ini kadang menusuk hati saya yang menyadarkan bahwa tak selamanya kenyataan yang didepan mata itu indah. Kalimat ini memukul kepala saya dengan kerasnya ketika mata ini melihat ada yang tak beres dengan si dia.
Saya bukan lah orang yang skeptis dengan lingkungan sekitar, apalagi tidak perduli pada diri sendiri, saya perduli namun tetap tenang dan berpikir secara logika adalah kunci saya agar tetap bisa menguasai keadaan. Anda semua tau, hati tidak bisa berbohong, kadang kejujuran menyakitkan, namun apalah daya, semua harus dihadapi, kadang harus kita bias kan, dan kadang juga harus kita hilangkan.
Berat rasanya menilik ke lain hati. Namun ketika hati saya berbicara setajam mulut saya, barulah saya tersadar, saya masih muda. Masih ada kesempatan untuk melangkah bersama yang lain, konsisten dan adil, serta teguh pada pendirian untuk masa depan. Semua ini proses, tidak ada yang tak bisa kita lalui, sekali lagi semua ini proses. Kita hanya menjalankannya dan kita semua yang Dia-lah yang telah merancangnya.
So... ketika saya berpikir "coba cari kelain hati" saya hanya bisa berdoa, pertemukan dengan jodohku secepatnya. Karena berpindah ke hati yang lain dapat menyebabkan kanker pada hati yang lain pula, impotensi akan kepercayaan dari orang lain, "serangan jantung" bertubi2 dari sahabat hati yang lain, dan "gangguan kehamilan dan janin" pada hidup ada, saya jamin anda tidak akan tenang dan senang, saya yakin itu.
Oleh sebab itu saya tetapkan pendirian untuk tidak mencoba mencari ke lain hati......
"yang muda yang bercinta"