Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Harapan Kompasianival 2020 dan Refleksi Artikel Ke-100

21 November 2020   06:01 Diperbarui: 21 November 2020   06:10 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya mulai tulisan ini dengan harapan. Semoga acara Kompasianival 2020 berjalan dengan lancar dan membawa berkah. Amin. Sebagai partisipan, saya sudah ikut serta dengan memberikan voting kepada lima nomine Kompasiana Awards 2020.

Secara umum, semoga Kompasiana semakin jaya. Dengan mengusung tema "Mulai dari Kita", berarti semoga saja kita khususnya saya bisa ikut memberikan sumbangsih kepada Kompasiana dan umumnya menambah literasi bangsa ini. Yang paling penting, semoga tulisan-tulisan saya membawa berkah bagi penulis dan pembacanya.

Sejak tanggal 11 Agustus 2020 hingga sekarang, saya telah menjadi bagian Kompasiana. Hal tersebut berpengaruh besar terhadap lingkungan saya. Keluarga, rekan kerja, hingga teman-teman saya setiap hari melihat postingan status wa saya.

"Rajin sekali kamu Yog. Tiap hari nulis. Bahkan sehari bisa lebih dari satu." Itulah salah satu respons teman saya terhadap kegiatan baru saya. Menulis di Kompasiana.

Selain harapan untuk Kompasianival 2020, tulisan ini juga menjadi sarana refleksi bagi saya. Karena artikel ini merupakan artikel ke-100 saya. Sayang sekali artikel ke-99 kurang mendapatkan apresiasi dari editor Kompasiana. Apakah tulisan ke-100 akan bernasib sama dengan artikel ke-99? Semoga saja lebih baik.

Saya beruntung, beberapa Kompasianer ada yang mengapresiasi tulisan saya sebelumnya tentang pelabelan. Terima kasih senantiasa saya ucapkan kepada siapa saja yang mengapresiasi tulisan Yoga Prasetya. Berikut ini komentar beliau-beliau dan tanggapan saya berkaitan dengan komentar mereka.

1. Pak Nursalam AR

"Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya." Begitulah kata Buya Hamka yang disampaikan kembali oleh Pak Nursalam AR. Sejauh ini, saya sudah menulis dan tetap akan menulis. Mau diapresiasi atau tidak, itu di luar kuasa saya. Meski, saya masih sedih bila tulisan saya tidak diapresiasi, Pak Nur.

2. Prof Felix Tani

"Saran saya, baris pertama artikel Mas Yoga diberi label sendiri. Begini #artikelpilihan biar min K terprovokasi," ucap Prof Felix Tani. Kali ini saran beliau saya pakai. Bahkan, saya modifikasi menjadi bukan hanya artikel pilihan tetapi artikel utama. Kalau judulnya tidak ada #artikelutama berarti sudah kena edit, Prof.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun