Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pras dan Ayu: Lukisan Perempuan di UKS Sekolah 3

16 Oktober 2020   07:42 Diperbarui: 16 Oktober 2020   07:57 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen olah pribadi

Ia memejamkan matanya sembari membaca ayat-ayat suci lalu semua kembali normal. Pras tidak lagi bisa melihat Ayu dan sejenisnya. 

"Huh, syukurlah," ucapnya sembari kembali duduk di kursi UKS. Ia masih mengingat ragam makhluk tadi di halaman. 

Ayu. Tentu ia suka. Meski melayang, wajahnya rupawan dengan badan yang bersih. Namun, tadi Pras juga melihat makhluk tak berkepala, ada juga yang berdarah-darah, hingga makhluk setengah manusia setengah hewan. Dan ia harus menjadi komunikator untuk kedua makhluk ini, jin serta manusia? 

"Selamat pagi Pak Pras. Pagi-pagi kok sudah melamun?" 

Suara dr. Dewi mengagetkan dirinya. Hingga pertanyaan itu taklangsung dijawabnya.

"Pak Pras sudah baikan? Kemarin kan pean izin tidak mendampingi anak-anak berkemah," sambung dr. Dewi. 

"Oh, iya dok, dokter Dewi. Sudah mendingan ini. Apakah saya boleh minta vitamin dok?" tanya Pras. 

"Dengan senang hati," ucap dokter Dewi sambil membuka jendela UKS. 

Tiba-tiba, Pras melihat sosok perempuan berbaju merah berlumuran darah muncul menembus jendela dan tubuh dr. Dewi. Dia mendekati Pras sambil mengeluarkan tawa khasnya. Dengan sekejap Pras berdiri dari duduknya dan secara refleks tangannya direntangkan ke depan. 

"Setop!!!" Ucap Pras.

"Hihihi, selamat datang di dunia kami anak muda," ucap sosok perempuan berbaju merah dengan lidah panjangnya menjulur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun