Mohon tunggu...
Yusman Conoras
Yusman Conoras Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Catatan Dialog Pemuda : Independensi Dan Kritis Adalah Kekuatan Organisasi Kepemudaan (OKP)

29 Mei 2015   15:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:28 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14328873121900937268

Ketiga :Memfasiltasi debat diantara para caleg muda sebagai upaya membangun kesadaran kritis dan kontekstual, mengingat KNPI adalah organisasi kepemudaan maka caleg muda perlu mendapat perhatian serius. Tentunya mengukur kualitas para caleg bukan hanya sekeda melakukan debat visi-misi ,namun paling tidak kita akan mendapatkan gambaran awal tentang visi dan misi , mengetahui latar belakang mengapa memutuskan menjadi caleg. Program prioritas caleg jika terpilih menjadi anggota DPR Kota Jayapura. Latar belakang organisasi dan pengalaman.

Salah satu peserta sempat menanyakan berapa yang perlu kita (baca;KNPI) rebut kursi di DPR Kota Jayapura?. Saya pun langsung menjawabnya bukan berapa banyak pengurus KNPI bisa merebut Kursi, Tapi sejauhmana para pengurus KNPI bila kelak terpilih menjadi anggota DPR Kota Jayapura bisa melakukan perubahan kota Jayapura yang berpihak pada masyarakat serta kebijakan program Kepemudaan menjadi salah satu prioritas pembangunan Kota Jayapura. Apalah artinya Jika jumlah pengurus KNPI yang terwakili di DPR kota Jayapura sangat banyak tapi tidak melakukan sesuatu apa pun untuk pembangunan Kota Jayapura termasuk program kepemudaan tidak mendapat perhatian serius.

Bagi saya dan siapa pun yang pernah terlibat dalam organisasi kepemudaan menginginkan agar “Roh” organisasi kepemudaan bisa terjaga denga baik. Siapalagi yang bisa menjaga kewibawaan organisasi tersebut jika bukan datang dari pengurusnya sendiri. Refleksi-aksi bagian dari upaya untuk memperkuat organisasi agar tetap amanah dan tidak terjebak Pragmatisme.

Salah satu musuh besar dari para aktivis muda sejak zaman dahulu sampai sekarang adalah pragmatisme. Akbar Tanjung, Fahmi Idris, dan angkatan 66 lainnya pernah dituding sebagai aktivis-aktivis muda pragmatis ketika memasuki dunia birokrasi. Pasalnya, pragmatisme biasanya berorientasi pada tujuan politik sesaat atau jangka pendek sehingga pada gilirannya akan memudarkan sikap independensi dan kekritisan pemuda. Oleh karena itu kritis dan independen adalah kekuatan utama sesungguhnya dari Organisasi Kepemudaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun