Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Getsemani; Jalan Sunyi Menuju Golgota #4

15 Maret 2025   23:00 Diperbarui: 18 Maret 2025   16:52 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar ini dibuat menggunakan AI generatif (DALL·E) dan Di edit oleh YM.Lapu

Pengkhianatan

Malam di Getsemani begitu sunyi. Angin malam yang biasanya menenangkan kini terasa menekan. Yesus berdiri dalam keheningan, memandang murid-murid-Nya yang masih terlelap dalam kelemahan mereka.

Lalu, terdengar suara.

Pelan pada awalnya, seperti gumaman samar di kejauhan.
Lalu semakin jelas---langkah kaki.

Banyak.

Berbaris.

Tergesa-gesa.

Yesus tidak terkejut. Ia sudah tahu ini akan terjadi.

Dari balik bayang-bayang pepohonan, obor-obor berkobar, menari dalam gelap. Panas dan cahaya dari api itu berkontras dengan dinginnya malam.

Dan di depan mereka, Yudas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun