Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Inter yang Konsisten dan PSG yang Berprogres

8 Mei 2025   14:07 Diperbarui: 8 Mei 2025   14:07 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Final Liga Champions musim ini bisa dibilang ideal, antara wakil Italia Internazionale Milan menghadapi tim Perancis Paris Saint Germain.

Dua tim tersebut sebenarnya bukan langganan juara Liga Champions, PSG malah belum pernah juara. Namun, musim ini dua tim ini adalah tim yang penampilannya sangat baik, konsisten dan memiliki progres positif dari awal sampai akhir musim. Secara fair, mereka layak ada di final.

Inter dan PSG adalah dua tim yang solid. Mereka memiliki pemain dengan kualitas yang merata di semua lini.  Bench mereka juga cukup dalam yang isinya pemain-pemain yang cukup punya kualitas untuk bersaing dengan pemain di starting line up. Tanpa bintang yang terlalu menonjol, PSG dan Inter menjadi tim yang seimbang dalam menjalankan sistemnya.

Inter Milan tampil cukup konsisten selama Simone Inzaghi menjadi pelatih mereka dalam beberapa tahun belakang. Inzaghi datang ke Inter tahun 2021 dan sudah menyumbangkan satu gelar Serie A, dua gelar Coppa Italia serta sekali runner-up Liga Champions. Ini adalah final Liga Champions kedua Inzaghi bersama Inter.

PSG tahun ini adalah PSG yang lebih fresh. PSG yang sebelum ini kita kenal sebagai "tim kaya baru" yang membeli pemain mahal seenak jidat namun selalu gagal di kancah Eropa, tahun ini tampil beda.

Tak ada lagi bintang kualitas super macam Lionel Messi, Neymar dan Kylian Mbappe. Tanpa superstar-suparstar itu Luis Enrique justeru mampu meramu tim yang benar-benar sebuah tim dalam artian kumpulan pemain yang memiliki visi misi yang sama memainkan strategi yang dirancang pelatihnya.

Enrique sendiri melatih PSG mulai tahun 2023 dan telah menyumbangkan satu gelar Ligue 1 dan juga Coupe de France. Keberhasilan PSG melaju ke babak final Liga Champions adalahsebuah prestasi yang layak diapresiasi.

Inter Milan tampil cukup oke di fase penyisihan yang tahun ini memakai sistem baru dimana 36 tim berkompetisi dan masing-masing bermain delapan kali (empat kandang dan empat tandang) lalu penghitungan poin dalam satu klasemen besar.

Inter berada di posisi empat klasemen akhir dengan catatan enam kali menang sekali draw dan sekali kalah. Satu-satunya kekalahan mereka alami dari Bayer Leverkusen pada partai tandang yang berkesudahan 0-1.

Di fase gugur mereka berjumpa wakil Belanda Feyenoord yang dua kali mereka sikat dengan agregat total 4-1 (2-0 tandang dan 2-1 kandang).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun