Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Imbang Tanpa Gol: Masih Ada Harapan di Sela Pesimisme Jelang Leg Kedua

7 Januari 2023   07:49 Diperbarui: 7 Januari 2023   07:51 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jam terbang dan pengalaman Spaso mungkin berguna di laga krusial (Foto: SOPA Images/LightRocket via Gett/SOPA Images dari sport.detik.com)

Tim nasional Indonesia gagal mengoptimalkan laga kandang saat hanya mampu bermain imbang tanpa ada gol menghadapi Vietnam dalam semifinal leg pertama AFF 2022.

Tugas berikutnya jelas lebih sulit karena harus menghadapi Vietnam di kandang mereka. Meskipun begitu, ada sedikit nilai plus dari laga semalam, yaitu tidak kebobolan gol. Kabarnya gol tandang kembali diakui di turnamen kali ini.

Artinya jika kita bisa mencetak gol di Vietnam dan bisa menahan mereka maka kita yang akan lolos ke final. Cetak gol dan tidak harus menang, cukup imbang, sesimpel itu. Cetak satu gol lalu parkir tronton. Hmm...

Tapi masalahnya, urusan cetak mencetak gol kita semua tahu, tak semudah itu bagi timnas Indonesia, apalagi lawan tim yang cukup punya kualitas. Dua kali main di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) lawan Thailand dan Vietnam kita hanya mampu cetak satu gol. Itupun melalui tendangan penalti dan melawan sepuluh pemain Thailand.

Menghadapi Vietnam di GBK, timnas Indonesia dituntut untuk bisa mencetak gol dan menabung keunggulan agregat sebagai bekal partai tandang di leg kedua.

Namun, pelatih Shin Tae Yong justru menurunkan formasi defensif dengan begitu banyak pemain bertahan maupun pemain dengan karakter bertahan.

Jordi Amat, Fachruddin Aryanto dan Rizki Ridho dimainkan STY sebagai tiga bek tengah dalam formasi 5-4-1 yang menjadi 3-4-3 saat menyerang. Seperti biasa Pratama Arhan mengisi posisi fullback kiri dan Asnawi Mangkualam mengisi posisi fullback kanan.

Selain lima orang bek, masih ada Rahmat Irianto yang posisi aslinya sebenarnya adalah bek tengah yang karena kemampuannya sering dimainkan di berbagai posisi, terutama gelandang bertahan, seperti yang ia mainkan semalam.

Masih ada Yakob Sayuri yang walaupun di klubnya PSM Makassar lebih sering menempati pos penyerang sayap, namun di laga awal fese grup AFF 2022 ia dimainkan sebagai bek kanan. Nomor punggungnya saja 2, nomor punggung untuk seorang bek. Jadi bisa dibilang timnas semalam bermain dengan tujuh orang bek/bercitarasa bek.

Dalam prakteknya memang timnas lebih bermain bertahan dan merelakan penguasaan bola didominasi Vietnam. Serangan timnas mengandalkan umpan-umpan terobosan kepada Marselino Ferdinan sebagai gelandang serang, Dendy Sulistyawan yang bermain sebagai striker maupun Yakob Sayuri di posisi sayap.

Marc Klok dan Jordi amat bergantian menjadi awal penyerangan timnas. Meski berposisi bek tengah, kemampuan Jordi Amat dalam hal memberi umpan memang cukup baik.

Meski bermain bertahan dan memainkan banyak bek. Ternyata strategi ini cukup berhasil. Vietnam di babak pertama benar-benar tidak mampu membuat peluang berbahaya. Bahkan sepanjang laga, kiper Nadeo Argawinata tidak mendapatkan ancaman berarti.

Selama 90 menit Vietnam hanya mampu melepaskan empat tembakan dan hanya satu yang on target. Separo dari yang dilakukan timnas Indonesia, delapan shot dengan dua tepat sasaran.

Sayang masalah klasik kita belum teratasi, susah bikin gol dan doyan menghamburkan peluang. Beberapa kali peluang di depan gawang lenyap sia-sia. Entah itu berhasil dihalau kiper Dang Van Lam yang tampil baik, entah itu tembakan melebar tidak tepat sasaran atau pun keputusan penyerang kita yang zonk.

Mungkin karena banyak kritik pemain timnas yang terlalu egois, penyerang-penyerang kita lalu jadi sedemikian tidak egois sehingga ketika mendapatkan peluang menembak, mereka malah mengumpan.

Dendy Sulistyawan terlalu tidak egois saat menerima umpan terobosan Marselino. Ia bisa menendang langsung ke gawang tapi memilih mengumpan ke tengah. Sayangnya Yakob Sayuri yang ia beri umpan sudah dikepung dua pemain bertahan Vietnam.

Di lain kesempatan, Yakob juga melakukan hal yang sama, coba mengumpan saat ada kesempatan menembak di dekat gawang.

Ya, mungkin memang perlu kedewaasaan yang lebih untuk bisa membuat keputusan tepat dalam sepersekian detik, tembak atau umpan. Juga perlu kejelian dan feeling yang tepat melihat situasi dalam sepersekian detik itu.

Dendy, Yakob, Marselino, Witan, Egy, Sananta maupun Rafli masih belum terlalu banyak punya pengalaman di level yang tinggi. Mungkin Spasojevic-lah pemain yang paling berpengalaman. Sayang performanya juga belum maksimal karena memang jarang mendapat umpan matang.

Yang juga banyak disorot dalam pertandingan semalam adalah bek kiri Vietnam bernomor pungung 5, Doan Van Hau. Bek satu ini kerap bermain kasar tapi sering selamat dari kartu. Aksi tekel dua kaki yang ia lakukan terhadap Dendy di babak kedua juga hanya mendapatkan peringatan lisan dari wasit tanpa perlu merogoh kartu dari sakunya.

Target Vietnam untuk partai tandang memang hanya draw, setidaknya itu yang diungkapkan Park Hang-seo yang menyatakan kepuasannya dengan hasil yang diraih pasukannya.

Ini harus menjadi kewaspadaan, sebab kalau mereka mengincar hasil draw tentu pada saat bermain di GBK semalam, mereka lebih mengutamakan kehati-hatiannya, tidak gas pol melakukan serangan.

Artinya, mereka juga masih menyimpan kekuatan ataupun energi barisan penyerangan untuk di laga semifinal leg kedua saat mereka bermain di kandang.

Artinya lagi, kualitas penyerangan Vietnam di Hanoi mungkin akan berbeda dibandingkan dengan apa yang mereka perlihatkan di Jakarta.

Meski begitu, dari sisi timnas Indonesia, STY juga menyimpan barisan penyerangnya di laga pertama semalam. Witan, Spaso dan Saddil baru masuk saat waktu tambahan hampir habis dan praktis cuma ikut meramaikan semifinal leg pertama saja.

Untuk barisan belakang dan gelandang, sepertinya Shin Tae-yong akan mempertahankan formasi seperti laga pertama.

Di barisan penyerang, bisa jadi Witan, Saddil atau Egy dan Spaso akan jadi starter mengingat fisik mereka lebih segar karena lebih banyak di bangku cadangan pada saat laga pertama semalam.

Meski secara rasional pesimis, namun apapun masih bisa terjadi. Penyerang Vietnam terbukti tidak mampu membahayakan gawang Nadeo selama 90 menit dan penyerang-penyerang timnas memiliki lebih banyak peluang.

Hanya setting pertandingan yang berbeda, di kandang sendiri dan di kandang lawan. Harapannya ya, mental pemain bisa kondusif dan bisa bermain dengan lebih nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun