Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala Dunia Memang Begitu, Selalu Ada Kejutan

23 November 2022   05:43 Diperbarui: 23 November 2022   05:55 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Argentina Lionel Scalono (Foto: ABTARA/AFP/KHALED DESOUKI via jatim.antaranews.com)

Akhirnya ada juga hasil yang wow di Piala Dunia Qatar 2022, Arab Saudi mengalahkan Argentina di laga pembuka grup C. Catatan rekor 36 pertandingan tak terkalahkan Argentina akhirnya patah oleh tim yang sama sekali tidak diduga, Arab Saudi.

Bahkan para pemain Arab Saudi pun sepertinya imajinasi maksimal yang ada di kepala mereka adalah bisa menahan seri Argentina. Target rasional mereke sepertinya hanya agar tidak dijadikan bulan-bulanan seperti tetangganya, sang tuan rumah Qatar ataupun jangan sampai kena bantai seperti tetangganya yang lain, Iran.

Nyatanya mereka malah menang, 2-1 menghadapi tim yang dianggap oleh banyak orang akan menjuarai Piala Dunia tahun ini. Ada Lionel Messi sang pemain terbaik sepakbola sepanjang masa yang akan pensiun beberapa tahun kedepan yang berhajat menggenapi karier cemerlangnya dengan meraih Piala Dunia.

Seluruh Argentina mendukung sang bintang. Tahun lalu gelar internasional pertama Messi bersama timnas Argentina sudah didapat, Coppa America. Dan setahun belakangan skuad juara Coppa America ini masih gagah perkasa sehingga banyak orang menjagokannya di helatan Piala Dunia Qatar 2022.

Meski kalah, peluang Argentina sebenarnya belum tertutup sepenuhnya. Banyak cerita tim yang kalah di laga awal lalu bisa bangkit dan melaju sampai jauh. Tahun 1990 Argentina yang ada Maradonanya juga dikejutkan Kamerun di laga pembuka, mereka kalah 0-1 untuk kemudian bangkit dan lolos sampai final sebelum kandas dari Jerman Barat.

Italia pada tahun 1994 juga kalah di partai pembuka dari Irlandia, tapi tetap lolos sampai ke final sebelum kalah oleh Brasil. Spanyol pun dipecundangi Swiss di partai pembuka 2010 tapi terus melaju dan bahkan menjadi juara.

Namun tentu, kalah lawan Saudi, tim terlemah di grup merupakan sebuah pukulan telak bagi Argentina. Dua pertandingan berikutnya mereka harus kerja keras dan wajib menang. Sialnya dua lawan setelah ini sepertinya lebih kuat dibanding Saudi Arabia, yaitu Meksiko dan Polandia.

Pertandingan Argentina vs Arab Sadi pada babak pertama pertandingan berlangsung cenderung lamban dan tidak menggairahkan. Setidaknya itu menurut saya yang masih capek sehabis pulang kantor.

Tapi memang harapan saya untuk melihat aksi skill individu Messi yang ajaib, ataupun liukan di Maria dari sisi sayap atau juga magic pemain Argentina lain tidak kesampaian di babak pertama.

Arab Saudi sendiri di babak pertama mencatatkan statistik nol tembakan, sementara Argentina juga hanya mencatatkan lima tembakan dengan dua kali on target. Statistik tinggi yang dicatatkan Argentina pada babak pertama adalah offside, tujuh kali mereka offside.

Dari tujuh kali offside tersebut tiga diantaranya menjadi gol yang dianulir, dua dari Lautaro Martinez dan satu dari Messi. Hattrick gol offside! Luar biasa...

Entah karena canggihnya jebakan offside Arab Saudi atau kurangnya sense penyerang Argentina dalam menempatkan dirinya atau juga si pengumpan yang kelamaan dalam melepas umpan. Yang jelas babak pertama Argentina hanya unggul 1-0 melalui gol penalti Lionel Messi di menit 10.

Penalti yang datang dari VAR yang merekam pelanggaran dalam momen yang kurang berbahaya dan tanpa bola di kotak penalti.

Mungkin juga Argentina hemat energi, gak mau langsung gas takut habis bensin karena turnamen masih panjang, masih harus lawan Meksiko dan Polandia.

Babak kedua, keadaan berubah total. Menit 48 Arab Saudi berhasil mencetak gol dari shot pertamanya di pertandingan ini. Pelakunya adalah Saleh Al Sehhri. Ajaibnya, lima menit kemudian pemain Saudi bernomor 10 Salem Al Dawsari mengulangi lagi aksi bobol gawang Emiliano Martinez, 2-1 Saudi memimpin. Wow...

Argentina lalu menyerang dan menyerang, tapi lebih banyak emosionalnya dan terburu-buru. Boro-boro mencetak gol, peluang bersih saja sulit sekali mereka buat.

Ya, terlalu buru-buru padahal waktu masih banyak. Tertinggal pada menit 53 dan masih ada waktu 40 menit yang seharusnya bisa dimanfaatkan dengan lebih fokus. Ah, iya.., Argentina gagal fokus karena panik tertinggal dari tim terlemah di grup.

Dan bahkan pertandingan pun harus berakhir sampai menit 103, tidak ada gol lagi buat Argentina. Argentina harus menerima kekalahan dari Arab Saudi di partai perdana Piala Dunia.

Pertandingan berikutnya, sepertinya pelatih Lionel Scaloni harus mengevaluasi kinerja timnya. Dan setelah kebobolan dua gol sebenarnya ia telah melakukan evaluasi di lini pertahanan. Bek tengah Spurs Cristian Romero digantikan oleh bek tengah Manchesster United yang akhir-akhir ini tampil baik dan dipuji banyak fans United, siapa lagi kalau bukan Lissandro Martinez.

Ada baiknya memang Scaloni keluar dari zona nyamannya dan mencoba pemain-pemain yang sedang on fire bersama klubnya. Nama Alexis Mac Alister yang tampil baik bersama Brighton bisa dicoba.

Julian Alvarez sebenarnya juga sudah dicoba, namun ya itu tadi suasana batin pemain Argentina setelah ketinggalan seperti kurang oke. Terlalu terburu-buru, kurang sabar sehingga semua skill dan kekompakan bermain yang selama ini mereka punya jadi hilang begitu saja, menguap berganti serangan membabi buta tanpa pola yang jelas.

Dan, pertahanan Arab Saudi termasuk kipernya juga harus mendapatkan acungan jempol. Juga mentalitas mereka tidak gentar melawan Lionel Messi.

Nama lain yang mungkin harus dievaluasi oleh Scaloni adalah Rodrygo de Paul. Saat Coppa kemarin memang peran De Paul sangat luar biasa. Namun setelah pindah ke Atletico Madrid penampilannya cenderung menurun dan penurunan tersebut terlihat jelas saat melawan Arab Saudi.

Kejutan pertama Piala Dunia Qatar 2022. Dan memang seperti inilah seharusnya Piala Dunia, selalu ada kejutan. Bagi Saudi sendiri kemenangan ini belum tentu juga membawa mereka lolos ke fase berikutnya. Tapi bagaimana pun, kemenagan atas Argentina yang ada Lionel Messi-nya adalah hal yang luar biasa...

Bagi Argentina, ini jelas kejutan yang tidak mengenakkan.

Dalam pernyataannya, pelatih Lionel Scaloni mengatakan bahwa kekalahan ini sangat menyedihkan, tapi ia meminta para pemain untuk melupakannya dan fokus untuk pertandingan selanjutnya.

Untung bagi Argentina, di pertandingan lainnya Meksiko bermain imbang 0-0 dengan Polandia sehingga di klasemen saat ini mereka hanya tertinggal satu poin dari keduanya. Dan kalau kita lihat klasemen, grup C, maka yang ada di puncak adalah Arab Saudi.

Ya, inilah Piala Dunia...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun