Mohon tunggu...
dora melisa
dora melisa Mohon Tunggu... Pustakawan - just an ordinary people

Librarian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Objek Wisata Penuh Sesak, Apakah Masyarakat Sudah Jenuh dengan COVID-19?

29 Juni 2020   20:05 Diperbarui: 29 Juni 2020   19:56 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 Kondisi masyarakat yang ramai-ramai memadati tempat wisata ini apakah mungkin gambaran dari kejenuhan masyarakat yang sudah berdiam diri di rumah selama empat bulan terakhir? 

Bisa jadi masyarakat sudah jenuh sehingga merasa perlu melakukan penyegaran/refreshing ke tempat wisata untuk mendapat suasana baru dan berbeda. Di satu sisi hal ini justru berdampak baik bagi pariwisata di Indonesia yang sempat "mati suri" karena aktifitasnya ditutup sejak munculnya wabah Corona.

Dilema Sektor Pariwisata 

New Normal sebagai langkah pemerintah untuk memulihkan keadaan ekonomi menimbulkan dilema terhadap beberapa sektor salah satunya pariwisata. Tidak dipungkiri sektor pariwisata merupakan salah satu penunjang pekonomian di Indonesia. Beberapa dearah justru menjadikan pariwisata sebagai "jualan" utamanya dalam meningkatkan pendapatan daerah. 

Lalu bagaimana  menggerakan sektor pariwisata di saat ancaman COVID-19 masih membayangi kehidupan masyarakat? Tentu harus ada standar yang perlu ditetapkan yang mengacu pada standar kesehatan. 

Di samping itu ada faktor-faktor lain seperti penetapan kuota pengunjung, harga tiket masuk  yang mungkin saja berubah karena pertimbangan kuota pengunjung tersebut, mekanisme pemeriksaan sebelum masuk ke lokasi wisata dan banyak hal lainnya yang harus jadi perhatian.

Semua hal tersebut di atas tidak mungkin dilakukan oleh pelaku pariwisata atau pemerintah daerah saja. Harus ada payung kebijakan yang disusun secara bersama-sama dengan pemerintah pusat yang tentunya juga melibatkan sejumlah kementerian/lembaga dan asosiasi-asosiasi pariwisata (lintas sektor). 

Harus ada perencanaan kebijakan tentang bagaimana wisata yang aman di tengah pandemi sehingga New Normal yang juga diartikan hidup berdampingan dengan COVID-19 dapat berjalan sesuai prosedur.      

Perencanaan dan Kebijakan Komunikasi 

Agar sektor pariwisata kembali bangkit di tengah situasi yang masih dibayang-bayangi virus Corona, harus ada perencanaan yang matang terkait bagaimana menjalankan pariwisata yang aman bagi masyarakat. 

Perlu ada komunikasi strategis antara pelaku pariwisata, pemerintah pusat maupun daerah dan organisasi atau asosiasi lainnya yang bergerak di bidang pariwisata. Komunikasi yang baik perlu untuk melakukan perubahan dan membangun pemahaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun