Mohon tunggu...
YESRUN EKA SETYOBUDI
YESRUN EKA SETYOBUDI Mohon Tunggu... Conten writing I Freelancer

Yesrun Eka Setyobudi adalah seorang mahasiswa Pendidikan Sejarah di Universitas Jember yang dinamis, memadukan dunia akademis dengan hasratnya sebagai penulis lepas dan pekerja kreatif. Kepribadiannya yang proaktif dan berinisiatif tinggi tercermin dari rekam jejaknya yang mengesankan dalam memenangkan berbagai kompetisi menulis, mulai dari cerpen hingga karya tulis ilmiah. Ia adalah individu yang disiplin dan terorganisir, mampu beradaptasi antara tuntutan studi, pengalaman kerja di bidang F&B, dan keterlibatan aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan sukarelawan sejak di bangku sekolah. Aktivitas-aktivitas ini menunjukkan hobinya yang mendalam pada dunia tulis-menulis, riset, serta kontribusi sosial. Minatnya yang luas terwujud dalam topik konten favoritnya yang beragam, mencakup isu-isu ekonomi dan pembangunan nasional , inovasi teknologi dan lingkungan seperti dalam karyanya tentang pertanian pintar , hingga eksplorasi sosial-kebangsaan dan budaya lokal yang selaras dengan latar belakang pendidikannya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membelah Bilah ,Menyusun Masa Depan : Transformasi Bambu dari Anyaman Nenek hingga Pencakar Langit

1 Oktober 2025   07:00 Diperbarui: 1 Oktober 2025   07:00 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari anyaman nenek ke pencakar langit---bambu Indonesia membelah masa lalu, menyusun masa depan berkelanjutan (Freepik.com)

Pada akhirnya, suara bilah bambu yang terbelah itu adalah suara sebuah pilihan. Apakah kita akan terus menganyam masa lalu dengan cara yang sama, atau akankah kita mengambil bilah-bilah itu dan, dengan keberanian dan inovasi, mulai menyusun sebuah masa depan yang berbeda? Masa depan di mana desa-desa bambu menjadi pusat ekonomi kreatif yang dinamis, di mana hutan-hutan bambu menjadi benteng pertahanan iklim kita, dan di mana gedung-gedung pencakar langit yang menjulang dibangun dari material yang sama dengan yang digunakan nenek kita untuk membuat bakul nasi. Transformasi ini sudah di depan mata, menunggu untuk diwujudkan. Dengan setiap bilah yang kita belah, kita tidak hanya membentuk sebuah material, kita sedang membentuk takdir bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun