Mohon tunggu...
Yesita Kumala
Yesita Kumala Mohon Tunggu... PEGAWAI POSBAKUM PENGADILAN AGAMA LUBUK BASUNG

Teruslah menulis. Paling tidak, orang-orang tahu kalau kamu masih hidup".

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sosok perempuan panutanku

13 Agustus 2025   10:31 Diperbarui: 13 Agustus 2025   10:31 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar : (Pixabay.com))

Di hidupku dia adalah sosok pelindung
Selagi dia didekatku
Selagi itu pula tidak ada orang yang berani menyentuhku
Dia tidak pernah memaksa aku untuk menuruti aturannya
Dia hanya memberikan contoh dan nasehat halus untukku
Yang bahkan nasehatnya lebih menyentuh hatiku di banding aturan yang memaksa

Dia adalah sosok perempuan cerdas
Dia adalah Sosok perempuan kuat
Dia adalah sosok perempuan panutanku
Dan dia teladan yang gemar bersedekah

Hidup lebih lama lagi uni
Temani dan saksikan aku menjani proses ini
Nasehati lagi jika caraku mulai keluar dari aturan yang ada
Dan yakinkan aku bahwa usaha dan doa tidak akan pulang dengan sia-sia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun