Dan masih banyak lagi. Namun tidak sedikit juga masyarakat yang membela adanya Sound Horeg ini, sepertiÂ
- @rani_salsabila : inget ga dulu pada ngatain tiktok aplikasi gbl*k. sekarang orang-orang pada main tiktok. sama halnya dgn orang yg bilang sound horeg=hama. nanti mereka juga suka
- @Keranjang Bibi : Kemarin pada ribut kemajuan teknologi cina. Ini jg kemajuan teknologi. Lighting dan sound. Jangan dilihat yg jogetnya saja
- @Rama 12 : Yak. inilah generasi yang akan memimpin Indonesia di masa depan...orang berprestasi..."
Banyaknya Video yang beredar mengenai akibat dari adanya Sound Horeg yang melewati pemukiman warga sampai merusak fasilitas umum dan rumah milik warga membuat banyak masyarakat semakin tidak suka dengan adanya Sound Horeg.
Padahal faktanya setelah kita melakukan wawancara dengan Pak Rino (salah satu pemilik usaha sound horeg), kegiatan yang akan dilakukan pastinya sudah disetujui dan diketahui oleh semua masyarakat yang terlibat. Kerusakan yang terjadi baik yang terjadi akibat suara keras dari sound horeg, atau dihancurkan untuk memberikan akses kepada sound horeg, akan mendapatkan ganti rugi dari pihak penyelenggara kegiatan tersebut. Pak Rino menambahkan, sebenarnya dari pemilik rumah/fasilitas yang rusak pun tidak ada yang melakukan tuntutan/protes kepada pihak penyelenggara karena masyarakat sudah mengetahui kegiatan tersebut, dan semua kerugian yang terjadi akan diganti oleh pihak penyelenggara.
Kemunculan pro dan kontra dari masyarakat sekitarÂ
Komentar pro dan kontra tidak hanya ramai dibicirakan di media sosial, tetapi juga merebak di lingkungan sekitar, mulai dari percakapan sehari- hari di keluarga, pertemanan, hingga ruang - ruang diskusi publik. Berikut sebagai contoh kemunculan pro dan kontra yang telah kami dapatkan dari hasil wawancara langsung dengan beberapa narasumber, yang menunjukkan adanya perbedaan sudut pandang dalam menyikapi fenomena sound horeg ini :
Menurut Berli (20) selaku pemberi komentar pro pada sound horeg ini mengatakan "Saya setuju sih dengan adanya sound horeg ini. Selain sebagai hiburan masyarakat, dia juga bisa jadi label untuk berbisnis gitu loh. Jadi banyak kok manfaatnya sound horeg ini. Selama nggak melewati rumah sakit, puskesmas, ataupun ketika ada orang tua, itu memang harus ada pemberitahuan atau announcement dulu. Jadi, kalau mereka nggak siap dengan suara-suara yang keras kayak gitu bisa dialihkan dulu, memang terdapat banyak sekali sound horeg yang digunakan sebagai bagian dari acara seperti karnaval. Sound horeg juga bisa sebagai ajang rekreasi atau hiburan gitu loh bagi masyarakat kota maupun masyarakat desa. Untuk batasannya sih bisa banyak, ya. Bisa dari suara keras atau nggaknya, mau kecil atau besar itu sampai berapa dB (desibel) kayak gitu sih. Ya sebenarnya sound horeg ini harus ada dukungan juga dari pemerintah. Harus ada batasan dan regulasinya, sehingga teman-teman yang kontra itu juga bisa menerima hal itu."
Menurut Ardhan (21) selaku pemberi komentar kontra mengatakan "Pandangan saya lebih cenderung ke arah yang tidak setuju ya sama sound horeg. Getaran dari sound horeg itu mengganggu ketertiban dan kenyamanan bagi masyarakat.  Sound horeg itu bisa dianggap budaya dan kesenian, ekspresi kesenian tergantung dengan daerahnya. Untuk etika, suara keras ini menurut saya melanggar juga kesenian suara keras ini karena kan etika masyarakat itu ingin mencari lingkungan yang nyaman, tentram, dan bebas dari kebisingan. Seperti contoh saja, di desa saya (Wajak)  itu pernah dulu ada "battle sound" gitu. Akhirnya apa? Warga disitu itu menolak. Menolak dan hingga RT itu juga ikut menangani dari permasalahan tersebut. Nah, menurut saya bisa diagendakan untuk sentralisasi wilayah untuk menggali potensi dan ekspresi dari si penyuka atau hobi dari sound horeg itu. Jadinya kalau sudah disentralisasi ini, Masyarakat disitu kan bebas untuk menyuarakan ekspresinya tanpa mengganggu orang-orang lain."
Menurut Nektar (20) selaku pemberi komentar kontra mengatakan "Menurut saya pribadi, sound horeg itu merupakan kegiatan yang tidak bermanfaat, mengganggu masyarakat, dan selain itu juga mengakibatkan polusi suara karena berisik. Saya pernah membaca berita, waktu itu ada rumah warga yang kacanya sampai pecah gara-gara getaran dari sound horeg. Selain itu, juga ada nenek-nenek yang telinganya sakit karena suara sound horeg yang terlalu keras. Selama ini kan kasus sound horeg sering menyebabkan kemacetan di jalan. Nah, jika sound horeg itu tidak mengganggu masyarakat, mungkin masyarakat akan fine-fine saja. Misalnya, sound horeg dilakukan di tempat jauh seperti di hutan, ya masyarakat kan nggak peduli, karena tidak mengganggu mereka."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI