Mohon tunggu...
Yesaya Sanjaya
Yesaya Sanjaya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNIKA Soegijapranata

biasanya dipanggil ahong.

Selanjutnya

Tutup

Film

Melihat Realita Melalui Serial "The Umbrella Academy"

29 Oktober 2020   20:45 Diperbarui: 29 Oktober 2020   20:51 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Sutradara : Ellen Kuras, Stephen Surjik, Jeremy Web, Andrew Bernstein, Peter Hoar, Amanda Marsalis, Tom Verica, dan Sylvain White.

Produser : Gerard Way

Penulis Naskah : Steve Blackman

Pemain : Ellen Page, Tom Hopper, David Castaneda, Emmy Raver-Lampman, Robert Sheehan, Aidan Gallagher, Justin Min

Genre : Fiksi ilmiah, komedi, superhero

Tanggal Rilis : 15 Februari 2019 (musim pertama ) & 31 Juli 2020 (musim kedua )

Durasi : 40-60 menit

Bahasa : Inggris

Dikala pandemi virus corona yang sedang melanda seluruh belahan dunia, memberikan dampak pada kegiatan sehari-hari kita. Salah satu kegiatan yang bisa kita lakukan selama masa pandemi virus corona ini yaitu menonton film. Sebenarnya menonton film tidak hanya kita lakukan saat pandemi seperti ini saja, karena menonton merupakan salah satu cara kita untuk menyegarkan kembali pikiran kita setelah melakukan pekerjaan atau kegiatan yang melelahkan. 

Menonton akan terasa menyenangkan apabila kita menonton film sesuai dengan yang kita sukai. Bahkan dari menonton kita tidak sekedar menyegarkan pikiran saja, tetapi kita bisa mendapatkan nilai dan pesan dari sebuah film.

Sinopsis Film

Kali ini saya akan membahas serial film yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi berbagai kalangan yaitu serial yang berjudul The Umbrella Academy . The Umbrella Academy adalah salah satu serial yang populer semenjak 2019 yang dihadirkan oleh Netflix yang merupakan salah satu serial bergenre komedi, fiksi ilmiah, dan superhero. 

Serial ini merupakan adaptasi dari komik yang ditulis oleh Gerard Arthur Way pada 2007. Cerita The Umbrella Academy bermula dari Sir Reginald Hargreeves yang pada saat itu mengadopsi 7 anak kecil dari berbagai belahan dunia dan merawatnya hingga dewasa. 

Selama merawat ketuju anak tersebut, mereka juga mempunyai kekuatan super yang tidak dimiliki oleh orang lain dan itulah yang menjadikan mereka sangat spesial. Setiap hari mereka dilatih untuk menggunakan kekuatan mereka demi membantu masyarakat yang kesusahan dan mereka juga membantu menegakkan keadilan dengan cara menumpas kejahatan.

Tujuan dari dibuatnya The Umbrella Academy adalah untuk mencegah terjadinya kiamat yang masih belum diketahui apa penyebabnya. The Umbrella Academy atau yang bisa disebut sebagai 7 Keluarga Hargreeves terdiri dari 7 orang yaitu Luther, Diego, Allison, Klaus, Five, Ben, dan Vanya. Masing-masing dari mereka mempunyai kekuatan super yang unik dan sangat kuat. 

Pada musim pertama diceritakan mereka yang mencegah terjadinya kiamat namun terjadi beberapa konflik internal keluarga mereka. Konflik tersebut terjadi karena mereka sudah lama terpisah dan kembali dipertemukan setelah ayah mereka yaitu Sir Reginald Hargreeves meninggal dunia. Mereka berusaha mencari penyebab kematian ayahnya, namun mereka menemukan sedikit jalan buntu dan ada yang saling menuduh diantara mereka. 

Saat sedang berduka lantaran kematian sang ayah, mereka dikejutkan oleh badai dan angin yang membentuk sebuah portal. Mereka segera keluar dan berusaha untuk menutup portal tersebut, namun tiba-tiba jatuh seorang anak kecil yang ternyata itu adalah Five. Rasa bingung dan penasaran muncul dari mereka semua karena sudah sangat lama tidak bertemu dengan Five yang menghilang akibat menjelajah waktu ke masa depan.

Five menceritakan bahwa ia terperangkap di masa depan tepat setelah terjadinya kiamat, ia menceritakan kejadian tersebut kepada semua saudaranya namun masih belum mengetahui apa penyebab terjadinya kiamat tersebut. Setelah menjalani hari-hari sambil mencari penyebab kiamat tersebut, salah satu konflik yang muncul dari The Temps Commission yang ingin membunuh Five. 

The Temps Commission adalah sebuah lembaga yang mengatur kontinum ruang dan waktu, dengan kata lain mereka yang merencanakan dan memastikan setiap kejadian di bumi sesuai dengan alur yang sudah mereka buat. Salah satu anggota berpangkat tinggi mereka yang bernama The Handler yang menginginkan Five mati karena Five mengingkari perjanjian yang telah mereka buat. 

Handler melakukan berbagai cara untuk membunuh five, namun semuanya gagal karena Five adalah sosok yang sulit untuk dikalahkan. Handler sadar akan susahnya membunuh Five dan berniat melakukan negosiasi ulang dengan Five yaitu dengan mengajaknya kembali bekerja di The Commission. Five menggunakan kesempatan tersebut untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya agar bisa mencegah terjadinya kiamat di bumi.

Ulasan Film 

Obsesi Handler menjadi pemimpin di The Commission telah membuatnya hilang akal dan melakukan segala cara untuk mendapatkan jabatan itu. Handler sedang berada di bawah kepemimpinan makhluk berkepala akuarium ikan bernama AJ Michael. Handler berusaha menggulingkan roda kepemimpinan AJ Charmichael dengan merencanakan pembunuhannya. 

Karena obsesi Handler yang ingin menjadi pemimpin, ia meminta Five untuk membunuh Michael dengan imbalan Five akan mendapatkan apapun yang ia inginkan. Singkat cerita, Five berhasil melakukan misinya namun tidak membunuh Charmichael dan ia memutuskan untuk mengurung Charmichael dalam sebuah akuarium kecil. 

Jika kita mengamati obsesi tentang kepemimpinan yang diinginkan oleh Handler, kita bisa melihat bahwa adanya hasrat haus akan kekuasaan. Berbicara tentang kekuasaan, berarti kita sedang berbicara mengenai politik. Seringkali para penguasa sering menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan yang ia inginkan, terutama mendapatkan kursi kekuasaan. 

Mulai dari cara yang halus sampai cara yang kotor sekalipun semua dilakoninya asalkan keinginannya bisa terwujud. Nasib orang-orang dibawahnya tidak ia pikirkan karena yang ia pedulikan hanya dirinya dan apa yang ia inginkan. Pemimpin seperti ini yang biasanya menjadikan suatu organisasi menjadi lebih buruk dan merugikan semua pihak karena ketidakmampuannya dalam menjadi seorang pemimpin yang baik dan benar.

Terlepas dari politik kepemimpinan, serial The Umbrella Academy juga mengangkat isu tentang rasisme pada warna kulit yang terjadi di Amerika pada tahun 1963. Pada musim kedua konflik pada film ini lebih panas karena masing-masing dari mereka diajak Five untuk menjelajah waktu, namun masing-masing dari mereka terpental pada kurun waktu yang berbeda-beda. Allison yang merupakan salah satu anggota keluarga yang berkulit hitam terjatuh pada tahun 1961.

Isu rasisme yang terjadi kala tahun 1961 adalah beberapa tempat makan hanya dikhususkan untuk ras berkulit putih. Allison yang sudah menikah dengan pria berkulit hitam bernama Raymond bersama-sama untuk memperjuangkan hak sesama masyarakat berkulit hitam agar mendapatkan perlakuan yang sama. 

Akibat dari adanya isu rasisme yang diceritakan dalam film tesebut, masalah sepele yang tidak sengaja dilakukan bisa dilaporkan pada polisi dan berujung pada penangkapan Raymond. Sebegitu sensitifnya masalah rasisme pada saat itu sampai-sampai mereka tidak menghargai hak setiap warga dan membedakan perlakukan hanya karena perbedaan warna kulit.

Kita dapat melihat juga di negara kita sendiri Indonesia dimana beberapa oknum memberikan perlakukan yang tidak pantas kepada kaum minoritas. 

Minoritas masih dianggap seolah  sebagai pendatang asing dan masih belum memiliki hak yang sama dengan mayoritas. Terlepas dari semua masalah tersebut kita harus menyadari bahwa tidak semua melakukan hal tersebut, hanya oknum-oknum tertentu saja yang melakukan tindakan tidak bertanggung jawab tersebut. 

Melalui serial The Umbrella Academy kita bisa mendapatkan pembelajaran dan menyadarkan kita akan nilai-nilai kehidupan. Mulai dari cerminan pemimpin yang haus akan kekuasaan sehingga berpolitik dengan berbagai cara untuk mendapatkan yang ia inginkan, hingga isu rasisme yang merupakan masalah sosial yang masih banyak terjadi dimasyarakat. 

Sebagai individu yang beretika dan bermoral, kita tidak boleh memandang rendah individu lain hanya karena perbedaan yang nampak dari luar kita seperti ras, suku, dan budaya. 

Semua yang tampat diluar tidak menjamin apa yang yang di dalamnya. Akan terasa lebih baik jika kita menghargai hak setiap orang agar bisa menjalani kehidupannya sebagaimana mestinya, dan perlu diingat bahwa perbedaanlah yang menjadikan setiap kita menjadi unik. Salam toleransi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun