Oleh: Yanius Tipagau
Melihat realitas kekerasan militer Indonesia mengatasnamakan "operasi damai kartenz". Yang disebut dengan operasi damai hanya label atau sekilas wacana agar dipandang masyarakat Papua dan dunia sebagai tugas yang menghadirkan kedamaian dan keamanan di Papua. Melihat faktanya justru sebaliknya. Operasi damai kartenz sebelum disebut dengan Operasi Trikora pada tahun 1961-1962 yang dibentuk sejak orde presiden Soekarno. Berjalannya waktu operasi-operasi tersebut terus diubah hingga orde Prabowo yang disebut dengan operasi damai kartenz.
Pertama, dalam tulisan ini penulis menyajikan tujuan kehadiran operasi Trikora 1961-1962 hingga saat ini disebut dengan Operasi Damai Kartenz. Kedua, peristiwa dan dampak apa yang terjadi melalui operasi tersebut dari tahun ketahun? Ketiga, histori Operasi-operasi militer di Papua Dan keempat, alasan dari topik tersebut. Semoga tulisan mengubah hati para pembaca untuk melihat dan memahami akar kekerasan aparat keamanan Republik Indonesia di tanah Papua melalui berbagai operasi militer.
Apa Tujuan?
Tujuan dari beraneka operasi militer di Papua terdiri atas dua intensi yakni melawan TPN-PB yang negara menyebutnya dengan KKB (kelompok kriminal bersenjata) dan menumpas seluruh perjuangan OPM (organisasi Papua merdeka). Namun kedua tujuan tersebut intensi sesungguhnya untuk merampas kekayaan serta mengeksploitasi SDA (sumber daya alam) Papua. Akhirnya bermulai dari 1961-2025 tidak memandang orang Papua (rakyat) sebagai manusia namun dengan kekuatan militer mengintimidasi orang Papua, merampas hak-hak orang Papua, merendahkan martabat orang Papua dengan berbagai stigma, pembunuhan massal secara fisik melalui gencatan senjata, menjatuhkan bom-bom drone, pengungsian massal dan dengan berbagai kekerasan lainnya. Dari berbagai kekerasan tersebut dapat melanggar hukum internasional yang tak pernah selesaikan hingga saat ini.
Peristiwa Apa yang terjadi?
Melalui berbagai operasi militer Indonesia di Papua tidak bisa dapat diatasi. Bukan berarti tidak bisa menemukan titik solusi namun negara Indonesia sungguh-sungguh bisu dan tuli terhadap orang Papua yang korban akibat berbagai macam kekerasan. Kejahatan militer Indonesia yang dapat mengakibatkan krisis genosida, etnosida dan ekosida. Negara tidak pernah menangkapi dan merespon solusi yang ditawarkan oleh berbagai elemen dan lembaga di Papua.
Kekerasan militer Indonesia bersenjata yang terjadi sejak 1961-2025 di seluruh tanah Papua dengan berbagai operasi mengakibatkan jutaan jiwa orang Papua korban. Sesungguhnya membuktikan bahwa orang Papua bukan bagian dari negara Indonesia.
Yang menjadi bahan lelucon dan pertanyaan ialah ketika pemerintah atau wakil rakyat Papua meminta pemerintah pusat (presiden dan menteri) untuk penarikan militer Indonesia tidak pernah mengindahkan. Ketika pemerintah memohon TNI-POLRI untuk menghentikan kekerasan juga tidak pernah mengacuhkan. Mereka konsisten dengan berbagai alasan seperti menjalankan visi negara dan lain-lain. Pertanyaannya jika demikian maka apakah visi negara Indonesia untuk membunuh? Mencuri sumber daya alam? Memenjarakan orang yang tidak bersalah? Memerkosa?
Histori Operasi Militer Di Papua