Pernyataan ini tidak semata-mata merupakan daftar tuntutan teknis, melainkan cerminan dari kesadaran politik generasi muda Papua yang semakin kritis, terdidik, dan berani melawan arus. Mahasiswa Dogiyai menolak narasi pembangunan yang mengorbankan hak dasar masyarakat dan melucuti kedaulatan atas tanah serta tubuh rakyat Papua.
Mereka menegaskan bahwa pembangunan yang tidak berbasis pada keadilan, partisipasi rakyat adat, dan perlindungan terhadap ruang hidup hanyalah kelanjutan dari kolonialisme dalam wujud baru.
"Papua bukan ruang kosong. Kami hidup, tumbuh, dan berakar di atas tanah ini. Dan kami akan menjaganya, maka pemerintah segera tindak lanjuti tuntutan kami" tutup mereka dengan lantang.*
Oleh: PW
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI