Mohon tunggu...
Putri Andriani
Putri Andriani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Penyuka langit, 9 peterpen dan 23 bujang :)

Selanjutnya

Tutup

Seni

Resensi Novel Kado Terbaik Karya J.S Khairen

2 Juni 2025   06:19 Diperbarui: 2 Juni 2025   06:19 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Foto Pribadi

Dengan Rani dan ketiga teman Rizka yang memiliki nasib berbeda-beda, Rizki dibantu oleh mereka untuk mencari tahu mengenai Rizka. Rizka yang ternyata diadopsi oleh sepasang suami istri yang tidak mempunyai niat buruk. Rizka diperlakukan dengan baik di rumah barunya. Misi selanjutnya untuk membebaskan Khanza dan Junet. Setelah kegiatan yang mereka rencanakan untuk pembebasan Khanza dan Junet. Rizki hanya berdiam diri di kos-kosan nya, ia tak merayakan hari lebaran bersama adik-adiknya, ia hanya akan tidur. Setelah itu Rizki menghilang tanpa kabar, hingga pada akhir cerita ia bertemu sebentar dengan Khanza dan memberikan foto dengan ucapan terimakasih dibelakangnya.

Jika bagi Rani kado terbaik itu adalah ketulusan yang Rizky ajarkan, juga bagaimana ia memandang keluarga, maka kado terbaik bagi seorang Hamzah adalah baju lebaran yang dibelikan Rizki.

Kelebihan novel ini: cerita yang di suguhkan oleh penulis ringan dan novel ini dapat dibaca hanya dalam satu hari karena novel ini hanya memiliki 250 halaman. Penulis menggambarkan setiap suatu hal digambarkan dengan apik dan detail oleh penulis. Sehingga pembaca dengan mudah untuk membayangkan kejadian-kejadian yang ada didalam novel.

Untuk cover novel ini sangat-sangat bagus, dari pemilihan desain tulisan cover yang timbul dan ilustrasi covernya yang menarik. Covernya menampilkan 3 orang anak-anak yang merepresentasikan Rizki, Rizka, dan Khanza. Kakak beradik yang berjuang untuk hidup dalam kemiskinan. Font yang digunakan pas, tidak terlalu kecil ataupun besar.

Kekurangan novel ini adalah penulis dalam pemilihan nama sedikit membuat bingung. Dimana nama-nama tokohnya hanya berbeda satu huruf saja. Seperti Rizki dan Rizka, Tono dan Toron. Sehingga menimbulkan sedikit kebingungan saat membacanya. Ending cerita yang sedikit membuat bingung, karena tidak dijelaskan bagaimana keadaan Rizki, bagaimana ia sekarang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun