Bram yang baru saja tiba di rumahnya sepulang bekerja dari kantor memandang sekeliling rumahnya. Sepi tidak ada suara anaknya dan sambutan hangat dari istrinya. Tampak seorang asisten rumah tangga yang sudah bekerja selama sepuluh tahun di rumahnya sedang berjalan menghampirinya.Â
"Bi, Ibu sudah pulang?" tanya Bram sambil menyerahkan tas yang sedang dipegangnya kepada Bi Inah.
"Tadi Ibu berpesan hari ini akan pulang malam," ujar Bi Inah pelan.
"Boy apakah sudah tidur?" tanya Bram sambil melepas dasinya.Â
"Sudah Pak," ucap Bi Inah.
Bram mendesah pelan, rumah ini terasa sangat sunyi dan kehangatannya sudah lama menghilang. Kehangatan itu telah berganti dengan segudang kesibukan pekerjaan dan keheningan diantara Bram dan istrinya, Anna. Mereka baru bertemu di saat malam teramat larut dan kemudian menghabiskan malam dengan tidur saling memunggungi satu sama lain.Â
Ingatan Bram melayang kepada sesosok gadis cantik yang dicintainya dalam diam. Hari ini Bram kembali berjumpa dengannya setelah sekian lama tidak pernah berjumpa. Gadis itu adalah teman kuliahnya sewaktu kuliah di fakultas yang sama dan universitas yang sama di kota kelahirannya, Pontianak. Bram mencintai gadis itu akan tetapi tidak pernah mengutarakan cintanya dan hanya menyimpan rasa itu dalam hati. Perjumpaan mereka kembali setelah berpisah selama beberapa tahun membuat rasa yang tersimpan rapi di hatinya kembali memenuhi relung hatinya. Ada kehangatan di hati Bram ketika mengingat Dewi, menggantikan kehampaan dan kekosongan di hatinya. Mereka telah berjanji besok mereka akan berjumpa di tempat kesukaan mereka dahulu di sebuah tempat makan favorit mereka berdua.
Siang itu Bram berjalan masuk ke dalam tempat makan yang menjadi favorit dirinya dan Dewi ketika kuliah dahulu. Tampak Dewi sedang duduk di meja yang berada di sudut kiri dan sedang melihat menu yang ada dalam daftar menu makanan.
"Dewi," ucap Bram sambil tersenyum.
"Hai Bram," ucap Dewi sambil tersenyum dan kemudian mempersilahkan Bram untuk duduk di hadapannya.Â
Dewi dengan cekatan memesan dua mangkuk es buah dan dua piring tahu goreng dan kemudian memesan nasi goreng seafood yang dulu sangat disukai oleh Bram. Kehangatan memenuhi hati Bram melihat Dewi masih mengingat makanan dan minuman kesukaannya.Â